HaiBunda

PARENTING

Dilarang Pemerintah, Ketahui Dampak Sunat Anak Perempuan pada Kesehatan

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Selasa, 18 Nov 2025 14:14 WIB
Cegah Praktik Sunat Anak Perempuan/Foto: Getty Images/tonefotografia
Jakarta -

Kalau bicara soal sunat anak perempuan, mungkin orang tua masih banyak yang memiliki pemahaman yang berbeda. Ada yang masih melakukannya karena alasan tradisi, ada juga yang mulai mempertanyakan keamanannya.

Sebenarnya, sunat anak perempuan telah dihapus di Indonesia, Bunda. Aturan ini pun tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2025 serta Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024.

Menilik dari pasal 102, penghentian praktik ini dilakukan untuk menjaga kesehatan bayi, balita, dan anak prasekolah. Tindakan apa pun yang melukai atau memotong alat kelamin perempuan tidak dibenarkan di luar keperluan medis, Bunda.


"Semua bentuk Pemotongan/Pelukaan Genitalia Perempuan (P2GP) adalah kekerasan yang melukai secara fisik dan berdampak psikologis. Praktik sunat perempuan atau PD2GP tidak memiliki keuntungan medis. Semua anak berhak terbebas dari segala bentuk kekerasan, termasuk P2GP," ujar seorang psikolog dari Unika Atma Jaya, Nicolas Indra Nurpatria, lewat talkshow dengan tema Peran Keluarga dan PUSPAGA dalam Pencegahan P2GP yang digelar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).

Lebih lanjut, psikolog Nicolas juga menjelaskan bahwa praktik ini memiliki beberapa tipe yang penting untuk diketahui orang tua. Apa saja itu, Bunda?

Tipe sunat anak perempuan

Bunda perlu tahu bahwa praktik sunat pada anak perempuan sangat berbeda dengan sunat pada anak laki-laki. Jika pada anak laki-laki yang diangkat adalah kulit penutup di bagian depan penis (prepusium), maka pada anak perempuan tindakan ini biasanya dilakukan dengan melukai atau mengambil sebagian kulit penutup klitoris. 

Psikolog Nicolas Indra mengatakan bahwa terdapat beberapa tipe sunat pada anak perempuan. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Tipe 1

Tindakan ini dilakukan dengan mengangkat kulit penutup klitoris, dengan atau tanpa menghilangkan sebagian klitoris. Prosedur ini termasuk kategori yang paling sering dijumpai, Bunda.

2. Tipe 2

Pada tipe ini, prepusium dan klitoris diangkat bersamaan dengan pemotongan total labia minora atau bibir vagina bagian dalam, Bunda. Tindakan tersebut membuat area yang terlibat lebih luas dari tipe sebelumnya.

3. Tipe 3

Tipe ini menghilangkan sebagian atau seluruh organ kelamin luar, lalu area tersebut dijahit hingga menyempit. Prosedur ini termasuk yang paling berat jika dibandingkan dengan tipe lainnya, Bunda.

4. Tipe 4

Tipe ini termasuk prosedur yang berbahaya, Bunda, karena dilakukan tanpa alasan medis yang jelas. Bentuknya bisa berupa menusuk, menggores, atau memotong area genital.

Setelah melihat dari keempat tipe yang sudah disebutkan, Nicolas mengatakan bahwa tipe pertama dan tipe keempat yang paling sering ditemukan di Indonesia, Bunda.

"Tipe pertama dan tipe keempat inilah yang paling banyak terjadi di Indonesia," katanya.

Sunat anak perempuan dari pandangan Islam

Setelah memahami berbagai tipe sunat pada anak perempuan, Bunda mungkin juga ingin tahu bagaimana praktik ini dipandang dalam ajaran Islam. Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI), Pera Sopariyanti, S.PD.I., M.HUM mengatakan bahwa pemahaman tentang sunat anak perempuan masih perlu diluruskan, Bunda.

Banyak masyarakat yang masih menyamakan praktik ini dengan sunat pada anak laki-laki, padahal keduanya sangatlah berbeda.

"Dalam konteks P2GP di masyarakat kita, sunat anak laki-laki dan perempuan itu sering dianggap sama karena dipahami sebagai bagian dari perintah agama. Nah, itulah kesalahan yang menurut kami sangat fatal," katanya.

Selain itu, Pera juga menjelaskan bahwa area yang dilukai pada anak perempuan justru merupakan bagian yang sangat sensitif. Inilah yang membuat dampaknya jauh lebih berat dibandingkan tindakan yang dilakukan pada anak laki-laki.

"Pada laki-laki yang disunat adalah kulitnya, sementara pada perempuan itu adalah pada dagingnya yang merupakan pusat saraf," tuturnya.

Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya memahami reproduksi perempuan melalui sudut pandang empati. Hal ini karena perempuan melalui banyak tahapan fisik dan emosional, sehingga bagian reproduksinya tidak boleh dilukai, Bunda.

"Di dalam Al-Qur'an, pengalaman reproduksi perempuan itu digambarkan sebagai proses membangun empati. Karena itu, sunat perempuan dapat berdampak pada kehidupannya dari jangka pendek hingga sepanjang hidupnya," ujar Pera.

Dampak sunat anak perempuan

Apabila Bunda sudah mengetahui berbagai tipe dan pandangan Islam soal sunat anak perempuan, penting juga untuk memahami dampak yang muncul jika melakukan prosedur tersebut.

Dampak yang muncul dapat berpengaruh pada berbagai proses reproduksi anak perempuan di masa depan. Mengapa demikian? Karena, perempuan memiliki siklus reproduksi yang lebih kompleks seperti menstruasi, hubungan seksual, kehamilan, hingga menyusui.

"Maka ketika bagian reproduksinya dilukai, dampaknya bisa berlangsung panjang dan memiliki kaitan dengan kesehatan reproduksi perempuan saat berhubungan seksual," ucap Pera Sopariyanti.

Itulah ulasan mengenai pencegahan praktik sunat pada anak perempuan beserta tipe dan dampaknya bagi kesehatan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Keputihan Setelah Berhubungan Intim, Normalkah? Kenali Penyebab & Cara Mengatasinya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Luna Maya Beli Tanah Seluas 53 Are di Yogya, Disebuat Ada Mata Air hingga Rumah Kayu

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Raisa dan Hamish Daud Pisah Secara Damai, Masih Komunikasi Baik soal Anak

Mom's Life Amira Salsabila

5 Keluhan saat Hamil yang Tak Hanya Disebabkan Perubahan Hormon

Kehamilan Annisa Karnesyia

10 Rekomendasi Baju Natal untuk Anak Perempuan, Ada Model Dress Kekinian

Parenting Nadhifa Fitrina

Usai 17 Tahun Menikah, Marissa Anita Gugat Cerai Suami Bule

Mom's Life Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Momen Gender Reveal Kehamilan Ketiga Kartika Putri, Bahagia akan Sambut Bayi Laki-laki

5 Cara Ampuh Mengatasi Kebiasaan Anak Susah Makan Menurut Ahli Gizi

Raisa dan Hamish Daud Pisah Secara Damai, Masih Komunikasi Baik soal Anak

5 Keluhan saat Hamil yang Tak Hanya Disebabkan Perubahan Hormon

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK