Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cegah Pernikahan Dini Terjadi, Psikolog Ungkap Pentingnya Peran Keluarga pada Anak

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Jumat, 14 Nov 2025 14:30 WIB

Pentingnya Peran Keluarga untuk Mencegah Terjadinya Perkawinan Anak
Pentingnya Peran Keluarga untuk Mencegah Terjadinya Pernikahan Anak/Foto: Getty Images/Sorapop
Jakarta -

Setiap tahunnya, masih ada anak-anak yang menikah di usia terlalu dini, Bunda. Fenomena ini kini tengah menjadi perhatian serius karena bisa berisiko mengurangi hak anak untuk tumbuh optimal.

Deputi Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA, Pribudiarta Nur Sitepu mengatakan bahwa jumlah pernikahan dini, khususnya pada perempuan di bawah 18 tahun, dulunya mencapai lebih dari 10 persen, Bunda. Kini, angka tersebut terjadi penurunan sekitar 5,9 persen di tahun 2024.

"Kini terjadi penurunan cukup signifikan pada tahun 2024 sekitar 5,9 persen. Jadi sebenarnya perkembangannya cukup baik," tutur Pribudiarta lewat talkshow dengan tema Peran Keluarga dan PUSPAGA dalam Pencegahan P2GP (Sunat Perempuan) dan Perkawinan Anak: Membangun Generasi Sehat dan Setara, Rabu (12/11/2025).

Meski angka pernikahan anak menunjukkan penurunan, Pribudiarta mengingatkan supaya orang tua sebaiknya tidak lengah. Penurunan itu bisa saja terjadi karena beralih ke pernikahan siri yang tidak tercatat resmi, Bunda.

"Tapi memang kita perlu diskusi terutama untuk memastikan pernikahan itu tidak berubah dari yang formal jadi pernikahan siri," tambahnya.

Pentingnya peran keluarga untuk mencegah pernikahan anak

Pernikahan dini masih menjadi salah satu dari 15 masalah yang terjadi pada anak, Bunda. Oleh karena itu, penerapan gaya pengasuhan yang tepat sangatlah penting, dan semua itu berawal dari peran keluarga.

Menurut seorang psikolog anak, Grace Eugenia Sameve, M.A, M.Psi, Psikolog, keluarga memegang peranan penting dalam kehidupan anak sejak lahir, Bunda.

"Kenapa akhirnya keluarga itu memiliki peran yang penting, karena mayoritas anak Indonesia itu lahir di sebuah keluarga. Jadi, keluarga bisa dibilang unit sosial pertama mereka," kata Grace.

Setiap harinya, anak-anak berinteraksi dan belajar dari keluarganya, Bunda. Penjelasan awal yang mereka peroleh biasanya bersumber dari orang tua dan lingkungan rumahnya.

"Mereka ketemu setiap hari, mereka interaksi setiap hari, dan biasanya informasi yang mereka peroleh itu awalnya sumbernya dari keluarga," ujar Grace.

Keputusan terkait pernikahan anak kerap kali tidak sepenuhnya datang dari pilihan anak itu sendiri. Mengapa demikian? Ada beberapa faktor, misalnya saja karena mereka kurang mendapat perhatian dari keluarganya.

"Terkadang pembuatan keputusan pernikahan anak itu bukan karena anaknya memilih tapi karena ada banyak faktor seperti kurang mendapatkan perhatian dari Ayah Bundanya," jelas Grace.

Pengasuhan yang tepat untuk memberikan dukungan pada anak

Setelah melihat pentingnya peran keluarga dalam mencegah pernikahan dini pada anak, orang tua juga perlu tahu pengasuhan seperti apa yang tepat untuk masa depan mereka nantinya.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ada banyak penyebab terjadinya pernikahan pada anak, salah satunya karena mereka merasa tidak memiliki 'rumah' di keluarganya.

Terkait hal tersebut, sebagai orang tua, Bunda bisa benar-benar hadir untuk anak. Kehadiran di sini berarti Bunda harus selalu siap saat mereka membutuhkan perhatian dan dukungan.

Terkadang, anak hanya membutuhkan tempat untuk bercerita kepada orang tuanya. Apalagi kalau mereka sedang dihadang oleh berbagai masalah, mendengarkannya sangatlah penting, Bunda.

"Orang tua bisa hadir menjadi ruang dan melihat sebenarnya apa yang sedang dibutuhkan anak," tutur Grace.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda