PARENTING
5 Cara Cerdas Menghadapi Masalah dengan Guru Anak Menurut Pakar Parenting
Nadhifa Fitrina | HaiBunda
Jumat, 21 Nov 2025 20:10 WIBPernahkah Si Kecil berkeluh kesah tentang sikap gurunya di sekolah? Bicara soal hal ini, tidak selalu berarti guru tidak menyukai anak, Bunda. Ada cara cerdas menghadapi masalah dengan guru anak supaya bisa tetap terkendali.
Anak mungkin saja mendapat hukuman karena perilakunya di sekolah. Terkadang, komunikasi antara guru dan orang tua juga kurang maksimal, sehingga informasi yang didapat sangat terbatas.
Profesor madya pendidikan dan studi anak di Smith College, Susan Etheredge mengatakan bahwa sulit untuk mengetahui apa yang harus dilakukan orang tua ketika anak pulang dengan raut wajah yang kesal.
"Bunda mendengar hal-hal seperti, guru pilih kasih, kami semua dihukum jika ada yang nakal, atau gurunya tidak sabar terhadap saya," kata Susan Etheredge.
Oleh karena itu, para pakar parenting memberikan cara yang cerdas menghadapi masalah dengan guru anak di sekolah.
Cara cerdas menghadapi masalah dengan guru anak menurut pakar parenting
Ada berbagai cara cerdas yang bisa diterapkan untuk menghadapi masalah dengan guru anak, sebagaimana dikutip dari laman Parents.
1. Pilih waktu yang tepat untuk bicara dengan guru
Jika Bunda perlu berbicara dengan guru, pilihlah waktu yang tepat, bukan saat mengantar atau menjemput anak. Datanglah dengan niat mencari solusi bersama, bukan untuk menyalahkan, ya.
Dalam hal ini, Bunda bisa memulai dengan mengatakan, "Aku datang kepadamu dengan masalah yang tidak sepenuhnya kupahami, tapi aku berharap kita bisa bersama-sama mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi".
Di sini, orang tua bisa menjelaskan tentang apa yang anak sampaikan kepada Bunda. Apa pun yang terjadi, anggap saja semua pihak tidak bersalah.
Anak mungkin saja melakukan sesuatu yang mengganggu gurunya dan reaksi dari gurunya bisa muncul karena merasa kesal, Bunda.
2. Bersiaplah menghadapi penolakan
Meskipun Bunda bersikap sopan, guru terkadang tetap bisa merasa dikritik. Beberapa guru memang sensitif, apalagi saat sedang lelah, terbebani, atau bekerja dengan gaji yang terbatas, serta harus menghadapi orang tua yang terlalu bersemangat demi anak-anak mereka.
Berkaitan dengan hal ini, berusahalah untuk meyakinkan guru bahwa Bunda itu tidak menyalahkan mereka.
Jika guru marah atau tersinggung, tetaplah tenang, ya. Ulangi dengan sabar bahwa tujuan Bunda hanya ingin mencoba memahami apa yang sedang terjadi.
3. Terbuka pada perspektif guru
Idealnya, guru akan menjelaskan mengapa anak Bunda bisa merasa seperti itu. Percakapan ini bisa membantu guru mengajar anak dengan lebih efektif.
Jika anak mengatakan bahwa gurunya "tidak pernah" memanggil mereka, Bunda bisa mendengarkan dari perspektif guru mereka. Terkadang, guru mungkin merasa tidak melakukan apa pun.
Namun, bisa jadi mereka memiliki cara komunikasi yang berbeda dan anak Bunda menganggapnya itu sebagai hal yang pribadi.
Nah, dalam hal ini, orang tua bisa menjelaskan pada anak bahwa beberapa orang mungkin bisa kurang sabar atau tidak selalu manis, tapi itu tidak berarti mereka tidak menyukai anak Bunda.
4. Memahami dan mengatasi perilaku anak di sekolah
Jika guru anak mengatakan bahwa mereka bertingkah di kelas, langkah pertama adalah mencari tahu perilaku apa yang sudah dilakukan anak. Apakah mereka mengganggu temannya, berlari-larian atau bersuara terlalu keras?
Bunda bisa tanyakan kepada guru apakah perilaku itu muncul pada waktu yang sama setiap harinya. Cara ini membantu Bunda untuk mencari tahu pemicu dari tingkah laku anak.
5. Mencari tahu dan mengatasi kesulitan belajar anak
Kesulitan belajar di sekolah kerap menjadi tanda berbagai masalah yang dialami oleh anak. Oleh karena itu, Bunda perlu mencari tahu penyebabnya supaya bisa mengatasinya dengan tepat.
Menurut seorang Profesor Psikologi Sekolah di Queens College, New York, Marian C. Fish, PhD, terdapat berbagai pemicu yang bisa membuat anak kesulitan dalam belajarnya. Misalnya saja, anak sedang menghadapi masalah keluarga atau mereka kurang dalam tidurnya.
"Anak Bunda mungkin terganggu oleh masalah keluarga, atau mungkin mereka kurang tidur dan tidak bisa berkonsentrasi," kata Marian C. Fish.
"Atau mereka melewatkan pelajaran tahun sebelumnya, mereka sakit saat guru memperkenalkan pengurangan, dan mereka tidak pernah menguasainya," tambahnya.
Bunda bisa tanyakan detailnya kepada guru mereka supaya bisa menilai bantuan seperti apa yang dibutuhkan anak. Apakah anak kesulitan di semua mata pelajaran atau hanya satu saja?
Nah, itulah berbagai cara cerdas bagi Bunda untuk menghadapi masalah dengan guru anak menurut pakar parenting.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)