PARENTING
Anak yang Pernah Covid Rentan Punya Masalah Ginjal, Jantung & Sistem Pencernaan
Nadhifa Fitrina | HaiBunda
Rabu, 03 Dec 2025 14:05 WIBSiapa yang mengira, pandemi Covid-19 yang sudah lewat beberapa tahun terakhir ini meninggalkan jejak bagi Si Kecil, Bunda. Ternyata, anak yang pernah Covid rentan mengalami masalah ginjal, jantung, dan sistem pencernaan.
Penelitian terbaru menunjukkan efek jangka panjang dari Covid-19 yang bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan pada anak-anak. Terutama yang berkaitan dengan ginjal, usus, dan jantung. Data ini menilik dari studi yang dilakukan oleh tim peneliti di Perelman School of Medicine, University of Pennsylvania.
Seorang penulis senior sekaligus profesor Departemen Biostatistik dan Epidemiologi, University of Pennsylvania, Yong Chen, PhD, menyampaikan bahwa meski perhatian banyak orang lebih tertuju pada fase akut Covid-19, penelitian ini justru menunjukkan bahwa anak-anak menghadapi risiko kesehatan dalam jangka panjang.
"Meskipun sebagian besar perhatian publik terfokus pada fase akut Covid-19, temuan kami mengungkapkan bahwa anak-anak menghadapi risiko kesehatan jangka panjang yang signifikan yang perlu dipantau oleh dokter," jelas Chen menilik dari Penn Medicine.
Studi ini dilakukan melalui Inisiatif Researching COVID to Enhance Recovery (RECOVER), didukung oleh National Institutes of Health (NIH) dan melibatkan lebih dari dua belas institusi layanan kesehatan.
Pusat-pusat medis ini sudah mengumpulkan data yang telah diidentifikasi dari rekam medis elektronik sejak awal pandemi Covid-19, Bunda. Lantas, bagaimana bisa anak yang pernah terinfeksi Covid-19 mengalami berbagai masalah kesehatan?
Anak yang pernah Covid ternyata rentan mengalami masalah ginjal
Dikutip dari laman Penn Medicine, anak dan remaja yang pernah positif Covid-19 memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ginjal kronis. Mengapa demikian?
Melihat dari hasil penelitian, pasien muda yang positif Covid-19 memiliki risiko 17 persen lebih tinggi terkena penyakit ginjal kronis pada stadium 2 atau lebih. Hal ini menunjukkan kerusakan ginjal ringan dan masih berfungsi dengan baik.
Kemudian risiko ini meningkat menjadi 35 persen pada stadium 3 atau lebih. Hal tersebut berarti ada kerusakan parah pada ginjal, dari satu bulan hingga dua tahun setelah mengalami Covid-19.
Studi ini diterbitkan langsung di JAMA Network Open dan menggunakan data rekam medis untuk 1.900.146 anak di bawah usia 21 tahun. Hasil ini memberi gambaran jelas terkait dampak jangka panjang Covid-19 pada ginjal anak-anak, Bunda.
Lebih lanjut, anak-anak yang sebelumnya sudah punya penyakit ginjal kronis menghadapi risiko tambahan setelah Covid-19. Pasien ini memiliki risiko 15 persen lebih tinggi mengalami masalah ginjal lain, misalnya saja penurunan fungsi ginjal, perlunya cuci darah atau transplantasi ginjal.
Anak bisa alami masalah pencernaan setelah Covid-19
Sementara itu, anak yang pernah positif infeksi ini juga bisa mengalami masalah pencernaan. Studi lain yang diterbitkan dalam JAMA Network Open meneliti masalah gastrointestinal, seperti sakit perut, diare, dan iritasi usus besar pada 1.576.933 anak-anak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Covid-19 bisa meningkatkan risiko gangguan pencernaan Si Kecil. Anak-anak yang positif penyakit ini memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan yang negatif, Bunda.
Risiko ini mencapai 25 persen untuk mengalami setidaknya satu gejala pencernaan pada fase pasca-akut. Bahkan, risiko ini bisa bertahan lebih lama pada beberapa anak, Bunda.
Selain itu, risiko ini dapat meningkat menjadi 28 persen pada 'fase kronis', yakni enam bulan hingga dua tahun setelah mengalami Covid-19.
Risiko masalah jantung pada anak pasca Covid-19
Dampak dari pandemi Covid-19 pada anak ternyata lebih luas dari yang kita kira, Bunda. Selain ginjal dan pencernaan, anak yang pernah positif Covid-19 juga berisiko mengalami masalah jantung.
Para peneliti menemukan bahwa anak yang pernah positif Covid-19 memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah jantung, seperti peradangan jantung, nyeri dada, detak jantung tidak teratur, dan tekanan darah tinggi.
Risiko ini bisa terjadi pada anak dengan maupun tanpa kelainan jantung bawaan. Bahkan, risikonya tetap bisa tinggi meski Si Kecil tidak memiliki Penyakit Jantung Bawaan (PJB).
Anak dengan penyakit jantung bawaan memang memiliki risiko lebih tinggi, Bunda. Bahkan, risiko peradangan jantung pada fase pasca-akut hampir tiga kali lipat pada anak yang pernah terinfeksi Covid-19.
Para peneliti pun kemudian memeriksa data sebanyak 1.213.322 anak dan hasilnya diterbitkan di Nature Communications.
Itulah ulasan terkait anak yang pernah terkena Covid-19 memiliki risiko mengalami masalah ginjal, jantung, serta sistem pencernaan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)