Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Waspada Bun! Kasus Omicron Anak Sudah Ditemukan dari Klaster Keluarga

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 29 Jan 2022 15:54 WIB

Anak sakit
Kasus Omicron Anak di Indonesia/ Foto: iStock

Penyebaran kasus COVID-19 varian Omicron semakin meluas. Kasus positif Omicron bahkan sudah ditemukan pada anak-anak, Bunda.

Hal ini disampaikan Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi. Wanita yang akrab disapa Nadia ini mengungkapkan, kasus Omicron yang ditemukan pada anak ditemukan pada klaster keluarga.

"Kalau untuk Omicron, kita lihat ada ya, tapi kecil sekali angkanya, hanya 2 atau 3 (kasus), terutama terjadi karena cluster keluarga ya. Orang tuanya positif, kebetulan di rumah ada anak," kata Nadia saat dihubungi HaiBunda, Sabtu (29/1/22).

"Saya tidak punya datanya, tapi mendekati rentang usia 6-11 tahun," sambungnya

Banner Resep Brownies Enak

Secara keseluruhan, data kasus COVID-19 pada anak memang tidak setinggi pada dewasa. Namun, penyebaran virus ini tetap harus diwaspadai para orang tua.

"Kalau saat ini dilihat proporsi kasus pada anak itu hanya sekitar 12 persen, tetap paling banyak pada dewasa," ujar Nadia.

Gejala Omicron pada anak

Menurut Nadia, gejala varian Omicron anak tidak berbeda dari orang dewasa, Bunda. Gejala klinis yang muncul mirip dengan gejala pada influenza.

Meski varian Omicron berbeda dengan varian sebelumnya, virus utama penyebab adalah COVID-19. Salah satu pembedanya adalah tingkat penularan virus.

"Enggak ada (gejala) khas pada anak atau dewasa, ini adalah seperti penyakit influenza. Umumnya gejala batuk, pilek, demam, sakit tenggorokan. Pada prinsipnya ini kan penyakitnya satu, COVID-19. Hanya varian saja yang berbeda dan mutasi itu tidak memberikan perbedaan terhadap gejala klinis," ungkap Nadia.

"Yang pengaruh itu tingkat penularan, tingkat keparahan, respons terhadap pengobatan, respons terhadap vaksinasi, serta alat untuk diagnosis."

Baca halaman berikutnya untuk mengetahui upaya pencegahan Omicron pada anak.

Simak juga kata IDAI tentang vaksinasi COVID-19 pada anak dengan diabetes, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

PENTINGNYA PROKES DAN VAKSIN UNTUK ANAK

Anak sakit

Kasus Omicron Anak di Indonesia/ Foto: iStock

Pencegahan COVID-19 varian Omicron pada anak dapat dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes), Bunda. Jubir Kemenkes, Nadia, menyampaikan bahwa orang tua berperan penting dalam menerapkan prokes yang ketat untuk anak-anaknya.

Bunda perlu membatasi mobilitas anak di tengah lonjakan kasus Omicron ini ya. Hindari membawa anak ke ruang publik atau tempat terbuka.

"Pada prinsipnya, semua penanganan dari protokol kesehatan, vaksinasi, mobilitas anak-anak tidak diajak liburan, ke tempat publik, itu juga bisa membantu mengurangi (penularan). Jadi, artinya aktivitas anak-anak mungkin hanya PTM saja, tidak pakai jalan-jalan atau liburan," kata Nadia.

Selain prokes, vaksinasi COVID-19 pada anak juga penting. Sesuai dengan peraturan pemerintah, anak usia 6 tahun ke atas sudah bisa menerima vaksin ya, Bunda.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda