Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Saran Dokter Mengenai 9 Cara Membesarkan Anak agar Tumbuh Bahagia dan Sehat

Indah Ramadhani   |   HaiBunda

Minggu, 28 Dec 2025 09:10 WIB

Cara membesarkan anak agar sehat dan bahagia
Cara membesarkan anak agar sehat dan bahagia/ Foto: Getty Images/Tigercat_LPG
Daftar Isi

Bunda, tentunya sebagai orang tua kita berharap Si Kecil bisa tumbuh dengan sehat dan bahagia. Namun, untuk mewujudkannya memang tidaklah instan. Banyak tips parenting yang harus orang tua ketahui dalam mengasuh anak agar tumbuh dengan bahagia dan sehat.

Kebahagiaan bukan sekadar tentang anak yang sering tertawa dan terlihat ceria, Bunda. Lebih dari itu, kebahagiaan berkaitan dengan bagaimana anak merasa diterima oleh orang tuanya. Lantas bagaimana Bunda bisa membantu menumbuhkan perasaan tersebut sejak dini?

Penting bagi Bunda untuk memperhatikan hal-hal yang mendasar, salah satunya dengan menerapkan pola asuh yang sesuai dengan kebutuhan emosional dan perkembangan anak. Terkadang, orang tua berniat untuk memberikan yang terbaik, tetapi tanpa disadari, mereka melewatkan hal sederhana yang dibutuhkan pada tumbuh kembang sang anak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Berikut adalah informasi yang dapat menjadi bahan refleksi bersama agar Bunda sebagai orang tua bisa menyesuaikan cara mendampingi anak dan membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih sehat, tangguh, dan bahagia.

Apa yang membuat anak bahagia?

Dilansir laman Parents, lingkungan yang aman, validasi orang tua, hingga hubungan pertemanan yang menyenangkan bisa mempengaruhi kebahagiaan seorang anak. Namun, Bunda perlu mengingat bahwa kebahagiaan bisa berubah-ubah dan tidak bisa selalu hadir.

Dapat dikatakan, kebahagiaan anak bukan berarti mereka merasa senang setiap saat, tetapi bagaimana anak bisa mengelola emosi, menghadapi tantangan, dan bangkit kembali ketika mengalami kesulitan. Dalam psikologi anak, kemampuan ini dikenal sebagai ketangguhan.

Sejalan dengan itu, psikolog anak dari Rumah Sakit Anak Dayton, Dr. Dewitt, juga mengajarkan anak untuk menjadi tangguh. Dengan tangguh, anak akan lebih cepat beradaptasi, memiliki perubahan positif, dan kembali bangkit meskipun berada di bawah tekanan atau stress.

Apa manfaat kebahagiaan bagi anak?

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang merasa bahagia dan puas cenderung mendapatkan dampak positif yang nyata dalam kehidupannya, di antaranya:

  • Anak merasa aman dan nyaman secara emosional.
  • Prestasi akademik menjadi lebih optimal sebab anak lebih mampu fokus dan mengelola tekanan belajar.
  • Anak menjadi lebih percaya pada kemampuan dirinya.
  • Kesehatan fisik dan mental anak menjadi lebih baik.

Sebaliknya, anak-anak yang tumbuh tanpa rasa bahagia, dihargai, atau berada dalam lingkungan pengasuhan yang tidak mendukung, berisiko mengalami dampak negatif di kemudian hari. Menurut pakar, pengalaman masa kecil yang merugikan bisa berdampak pada:

  • Masalah kesehatan fisik dan mental.
  • Menurunnya peluang dan kualitas hidup.
  • Meningkatnya risiko perilaku kekerasan di masa depan.

Oleh karena itu, kebahagiaan anak tidak boleh dipandang sebagai hal sepele, Bunda. Lingkungan yang suportif, hubungan yang sehat, serta kesempatan untuk mengembangkan ketangguhan emosional menjadi bekal yang akan mempengaruhi kehidupan anak sampai dewasa.

9 cara membesarkan anak agar tumbuh bahagia dan sehat

Setelah memahami apa saja yang dapat membuat anak merasa bahagia serta besarnya dampak kebahagiaan bagi mereka, orang tua perlu mengetahui bagaimana cara mengasuh anak dengan tepat agar kebahagiaan tersebut dapat terjaga.

Tips parenting ini dibagikan oleh dokter anak, dr. Mona Amin, melalui laman CNBC Make It sebagai panduan bagi orang tua dalam mendampingi anak agar tumbuh lebih sehat dan bahagia. Yuk simak penjelasan lengkapnya, Bunda.

1. Orang tua harus menjadi teladan

Bunda, anak sebenarnya belajar lebih banyak dari apa yang mereka lihat sehari-hari dibandingkan dari nasihat yang mereka dengar. Cara Bunda berbicara, mengelola emosi saat lelah atau marah, hingga memperlakukan orang lain, pelan-pelan akan ditiru oleh anak.

2. Jangan terlalu menyelamatkan anak dari kebosanan

Rasa bosan bukanlah hal yang buruk, Bunda. Justru dari momen ini kreativitas anak bisa muncul. Mereka akan belajar menemukan kesibukan sendiri, mengeksplorasi ide, dan mengembangkan imajinasinya.

3. Perhatikan jadwal anak

Bunda, jadwal yang terlalu padat bisa membuat anak kelelahan, baik secara fisik maupun mental, lho. Padahal, anak juga membutuhkan waktu luang untuk beristirahat, bermain bebas, dan sekadar bernapas tanpa tuntutan mengerjakan apapun.

4. Prioritaskan rutinitas tidur yang baik

Tidur merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting bagi pertumbuhan, proses belajar, dan keseimbangan emosi anak. Oleh karena itu, rutinitas tidur yang baik dan konsisten jauh lebih bermanfaat dibanding hanya mengejar jam tidur yang panjang tapi tak teratur.

5. Hentikan kebiasaan ngemil berlebihan

Anak yang terlalu sering ngemil sepanjang hari biasanya jadi tidak merasa lapar saat waktu makan tiba. Dengan jadwal camilan yang lebih teratur, anak bisa belajar mengenali rasa lapar dan menikmati makanan dengan baik, Bunda.

6. Hindari konsumsi suplemen berlebihan untuk daya tahan tubuh

Daya tahan tubuh anak sebenarnya paling efektif dibangun dari kebiasaan sederhana sehari-hari, seperti tidur yang cukup, makan makanan bergizi, minum air yang cukup, aktif bergerak, dan rajin mencuci tangan.

7. Jangan mengonsumsi antibiotik terlalu sering

Batuk setelah infeksi virus memang bisa berlangsung cukup lama dan tidak selalu harus diobati dengan antibiotik, ya Bunda. Penggunaan antibiotik berlebihan bisa menyebabkan resistensi dan menimbulkan efek samping.

8. Hindari memberi distraksi screen time atau makanan ketika emosi

Bunda, meskipun distraksi dapat meredam emosi anak dengan cepat, tetapi cara tersebut kurang tepat. Anak perlu belajar mengelola emosinya sendiri, mengenali perasaan, dan memahami bahwa emosi yang tidak menyenangkan akan berlalu. 

9. Keberhasilan akademik bukan segalanya

Anak yang berprestasi tinggi belum tentu siap menghadapi kehidupan jika ia belum mampu menerima kekecewaan. Justru ketangguhan mental dan emosional menjadi bekal paling penting untuk anak menjalani masa depannya.

Demikian informasi mengenai cara membesarkan anak agar tumbuh bahagia dan sehat. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Bunda yang sedang berproses mendampingi tumbuh kembang Si Kecil.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda