Memberi Penjelasan Soal 'Salam Tempel' Lebaran ke Anak
Radian Nyi Sukmasari |
HaiBunda
Kamis, 15 Jun 2017 15:46 WIB
Anak dan angpao 'salam tempel' Lebaran/ Foto: dok.HaiBunda
Jakarta -
Di hari Lebaran, anak biasanya dapat uang lebaran atau 'salam tempel' nih Bun. Hmm, kalau menjelaskan ke anak, kita bisa bilang 'salam tempel' ini apa ya baiknya? Karena, kadang anak-anak usia sekolah suka nanya nih Bun, ini uang sekadar uang tambahan aja buat dia atau apa nih?
Kayak yang ditanyakan keponakan saya yang kelas 1 SD ke bundanya. Tahun lalu, dia dapat 'salam tempel', terus dia nanya ke mamanya. "Ini uangnya buat aku? Karena sekarang lebaran jadi aku dapat uang, kayak kalau mbah kasih sangu ke aku ya?". Nah, kakak saya bingung tuh Bun mau jawab apa.
Baru-baru ini, HaiBunda ngobrol sama psikolog anak dari Tiga Generasi, Anastasia Satriyo M.Psi., Psikolog. Kalau kata Anas, Bunda bisa ngasih tahu ke anak kalau 'salam tempel' itu adalah bentuk penghargaan untuk anak, jadi 'salam tempel' itu nggak sekadar sesuatu yang bisa bikin si kecil punya uang lebih banyak.
"Bunda bisa bilang bahwa salam tempel ini sebagai bentuk Bunda sama Ayah atau sanak saudara lain menghargai usaha kakak yang kemarin sudah mencoba berpuasa. Dengan begitu, anak bisa lebih menghargai sesuatu yang dia lakukan dan nggak berpikir kalau uang ibaratnya turun dari langit begitu aja, he he he," kata Anas.
Bunda perlu ingat nih kalau anak, terlebih yang umurnya di bawah 7 tahun cara berpikirnya masih konkret operasional. Jadi, wajar kalau makin banyak amplop uang lebaran yang dia terima, makin banggalah si kecil Bun. Walaupun, jumlahnya nggak banyak-banyak banget. Makanya, Bunda sering dong ngelihat si kecil kompetisi banyak-banyakan uang Lebaran baik sama adik, kakak, saudara, atau teman-temannya. Kalau begini, kita mesti gimana ya Bun?
Kalau menurut Anas, anak berkompetisi soal uang Lebarannya itu wajar. Tapi, yang Bunda bisa lakukan adalah kasih pengertian ke anak bahwa uang Lebaran itu rezeki dari Tuhan lho. Terus, Bunda bisa bilang ke si kecil kalau tiap orang punya rezeki yang berbeda jadi nggak perlu dibanding-bandingkan dan tetap bersyukur sama uang Lebaranyang didapat.
Kalau kompetisi ini justru terjadi di antara si kakak dan adik, Bunda bisa bilang ke si kakak kalau dia dapat uang yang lebih banyak, nggak perlu dipamerin. Bunda bisa katakan,"Nanti kalau orang lain nggak dapat uang sebanyak punya kakak, terus dia sedih, kan nggak enak ya rasanya."
Nah, kalau sebaliknya, si adik yang pamer uang Lebarannya lebih banyak, gimana mengatasinya? Kata Anas, Bunda bisa bilang ke si kakak kalau dulu, dia pun dapat uang Lebaran yang sama banyak. "Bunda bisa bilang dulu waktu seumur adik kakak juga dapat segitu, cuma kakak nggak ingat kali ya," ujar Anas.
Kalau Bunda, ketika anak tanya soal uang Lebaran, gimana ngasih pengertiannya ke anak Bun? Atau, Bunda punya pengalaman menarik tentang si kecil yang banyak-banyakan uang Lebaran? Terus gimana Bunda menyikapinya? Nah, boleh banget lho Bunda berbagi pengalaman dengan menuliskannya di kolom komentar di bawah ini.