Jakarta -
Pakaikan si kecil baju Lebaran yang kembaran sama bunda, ayah, dan saudaranya pasti lucu ya Bun. Kompak dan cute gitu kelihatannya. Apalagi kalau pas dipotret. Wah! Cocok deh kalau mau dijadiin foto untuk dipajang di ruang keluarga.
Pernah saya lihat saudara saya memang kelihatan kompak dan keren gitu pakai baju kembaran sekeluarga. Tapi, pas saya iseng pegang bahan baju yang dipakai, ternyata nggak terlalu menyerap keringat. Sayangnya, baju itu juga dipakaikan ke anak tunggal saudara saya ini yang umurnya baru satu tahun. Duh, kelihatan banget Bun, si anak grasah-grusuh gitu alias nggak anteng. Mungkin kepanasan ya, pikir saya.
Eh tapi benar Bun. Pas baju si anak ini diganti sama bunda-nya, dia jadi ceria lagi Bun. Nah, meski memakaikan baju anak yang kembaran dengan anggota keluarga lain sering dianggap sepele, sebenarnya ada beberapa hal yang nggak boleh Bunda anggap remeh lho.
Pesan dr Marlyn Cecilia Malonda SpA, boleh aja pakaikan baju Lebaran yang kembaran pada anak, tapi yang penting bajunya nyaman dan menyerap keringat ya Bun. Seperti kita tahu,
bahan baju yang menyerap keringat misalnya katun. Kalau kata dr Marlyn, rata-rata untuk bayi, batita, dan balita, bahan katun jadi bahan yang paling direkomendasikan.
Nah, kadang Bunda pernah nggak, beliin baju Lebaran untuk anak tapi karena sibuk nyiapin ini itu sampai lupa mau nyuci
baju baru si kecil. Alhasil, baju baru yang dipakai anak pas hari H Lebaran, belum dicuci deh. Kalau Bunda pernah melakukan itu, besok-besok jangan diulangi ya Bun. Sebab, menurut dr Marlyn memang baiknya pakaian yang baru itu dibilas dulu, dicuci dengan air hangat plus deterjen untuk menghilangkan kuman atau kotoran yang nempel di baju itu.
"Kan kita nggak tahu baju itu udah dipegang sama siapa aja, tangan orang yang megang itu bersih atau nggak. Terus apakah baju itu sudah dicoba orang lain. Jadinya, bisa aja kuman udah menempel di situ dan bisa menyebabkan sakit pada anak. Apalagi kuman kan ada di mana aja ya," kata dr Marlyn yang sehari-hari praktik di RS Mayapada Tangerang.
Selain itu, kalau baju baru yang udah dicuci kan terasa nggak terlalu kaku ya Bun. Jadinya, anak bisa lebih nyaman deh pakai baju barunya. Cuma ya Bun, kadang ada baju yang seragam untuk Lebaran tapi bahannya cenderung panas. Lalu dengan terpaksa, Bunda pakaikan deh baju itu ke si kecil.
Kalau memang terpaksa, dr Marlyn bilang boleh deh pakaikan anak baju kayak gitu. Tapi, sebentar aja ya Bun. Kalau sesi foto udah selesai atau sesi saling maaf-maafan sama keluarga besar udah beres, langsung ganti baju anak sama baju yang nyaman buat dia. Untuk anak yang udah lebih besar, misalnya di atas 5 tahun, Bunda bisa pakaikan anak kaos yang nyerap keringat untuk dalaman biar anak nggak gatal-gatal dan bahkan
biang keringat.
Memang apa sih efeknya sih kalau anak dipaksa pakai baju yang nggak nyaman buat dia? Kata dr Marlyn, segala sesuatu yang bisa bikin anak nggak nyaman, termasuk baju, bisa bikin anak rewel. Terus, baju yang nggak nyerap keringat dan dipakai dalam waktu lama, bisa juga lho Bun memicu biang keringat. Soal ukuran, cari juga yang sesuai sama ukuran badan anak ya Bun. Kayak kita aja orang dewasa, pakai baju kesempitan pasti nggak nyaman dan bikin susah gerak kan ya?
Saat pakai baju kesempitan, kalau anak banyak gerak, ada gesekan di daerah lipatan kayak ketiak sama selangkangan. Terus, timbul iritasi deh. Nah, sebaliknya, kalau bajunya agak kebesaran alias gombrong, memang nggak ganggu pergerakan, tapi bisa bikin beberapa bagian tubuh kayak kemaluan atau dada nggak tertutup rapat dan lebih terpapar udara dingin.
Khusus anak cewek, mereka biasanya makin manis kalau dipakaikan gaun nih Bun. Tapi, Bunda jangan pakaikan gaun yang terlalu panjang ya. Bisa-bisa pas anak lari, dia keserimpet gaunnya, buk! Jatuh deh.
Ini beda sedikit sama celana yang dipakaikan ke anak laki-laki. Beda sama gaun, celana kan bisa dilipat ya Bun kalau kepanjangan. Maka dari itu, dr Marlyn mewanti-wanti Bunda sama Ayah untuk pilih baju yang nyaman untuk anak dan sesuai dengan ukuran, termasuk tinggi badan anak ya.
(rdn)