Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cara Tepat Menghadapi Rengekan Anak

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 21 Jan 2018 07:00 WIB

Saat mendengar suara rengekan si kecil, biasanya bagaimana Bunda meresponsnya?
Cara Tepat Menghadapi Rengekan Anak/ Foto: thinkstock
Jakarta - Saat menginginkan sesuatu, sering banget anak-anak mengeluarkan 'senjata' merengeknya. Tapi nggak cuma saat ingin beli mainan atau makanan tertentu saja sih, Bun. Saat lelah, lapar, sakit, kesal, atau bosan juga biasanya si kecil akan merengek.

Merengek juga bisa muncul karena kata 'tidak' dari orang tuanya. Ya, anak berharap orang tuanya mengubah 'tidak' menjadi 'ya'.

Merengek itu sebenarnya bentuk ekspresi rasa frustrasi dan tidak bahagia pada anak. Kebiasaan ini umumnya dimulai sejak usia batita dan terus berlangsung hingga tahun-tahun awal masa sekolah.

"Anak-anak merengek biasanya untuk alasan yang sangat sederhana. Biasanya anak merengek karena ia ingin mendapatkan perhatian yang lebih dari orang tua. Anak akan semakin merengek apabila orang tua mengabaikan rengekan anak tersebut," ujar Bay Area, seorang dokter anak di Laurel Schultz, seperti dikutip dari WebMD.

Kata pendidik dan psikolog perkembangan, Becky Bailey, ketika anak merengek, orang tua harus mengambil napas dalam-dalam dan bersabar. Jadi jangan langsung kesal dan merespons dengan marah ya, Bun, siapa tahu nih anak mungkin sedang meminta bantuan.



"Jika anak merengek katakan saja bahwa Anda tidak suka kalau kamu merengek. Jika kamu ingin segelas susu atau sesuatu yang lain, katakan saja, apa yang kamu inginkan. Kita juga harus beritahu anak dengan nada suara yang lembut, jangan pernah menjawabnya dengan emosi," saran Bailey.

Saat anak, merengek sih sebaiknya segera direspons ya, Bun, bukan diabaikan. Sebab membiarkan anak merengek setiap menginginkan sesuatu tentunya nggak bagus untuk perkembangan mentalnya. Anak bisa membawa perilaku itu saat bermain atau di sekolah. Akibatnya, teman-temannya bisa menjauhinya.

Nah, meresponsnya juga bukan dengan langsung memenuhi permintaan anak sehingga dia menghentikan rengekannya. Lalu gimana dong? Ada beberapa kiat yang bisa Bunda coba agar anak nggak mudah merengek, seperti dikutip dari buku 'Parents Guide Growing Up Usia 5-6 Tahun':

1. Ajarkan Komunikasi Efektif

Bunda bisa memberikan contoh bagaimana cara berkomunikasi yang efektif. Kalau anak menginginkan sesuatu, ajarkan si kecil berkata, "Bunda, aku mau mobil-mobilan. Boleh nggak?".

Selain itu, biasakan anak berbagi perasaannya. Seorang anak yang bisa mengungkapkan perasaannya kemungkinan besar nggak akan sering merengek. Bantulah anak menemukan kata-kata yang tepat jika mendapat kesulitan mengungkapkannya.

2. Beri Perhatian

Anak kerap merengek karena ingin mendapat perhatian orang tuanya. Nah, sesibuk apapun, jangan lupa memberi perhatian kepada sang buah hati. Kita bisa melakukan banyak hal, contohnya menelepon anak saat sedang nggak di rumah.

Kalau lagi santai, kita bisa memanfaatkan waktu untuk berakrab ria dengan anak. Misalnya mengomentari gambarnya atau bermain setelah makan. Atau pelukan setelah beraktivitas bersama juga oke tuh. Kadang, pelukan singkat dan usapan di punggung bisa menenangkan anak agar ia nggak merengek.



3. Alihkan Konsentrasi

Saat anak merengek minta sesuatu, jelaskan kepadanya bahwa rengekan itu nggak akan berhasil. Kalau cara itu nggak berhasil, kita bisa mengalihkan perhatiannya ke hal lain.

4. Anak Membuat Keputusan

Bantulah anak agar memiliki kontrol atas dirinya. Biarkan anak membuat keputusan sederhana sesuai keinginannya. Seperti memutuskan akan pakai pakaian yang mana, mainan yang akan digunakan yang mana, atau buku yang akan dibaca itu yang mana. Ini bisa menjadi pelajaran bagi si kecil tentang cara berkomunikasi tanpa merengek.

5. Berikan Reward

Ajarkan anak meminta sesuatu dengan sopan, meski nggak menjamin permintaan kita dipenuhi. Anak perlu belajar bahwa segala keinginannya nggak harus dipenuhi.

Apabila rengekan sudah berkurang, kita bisa memberikan reward. Hadiah itu nggak harus berbentuk barang, Bun, pujian yang tulus juga bisa membuat anak bahagia. Dan nggak ada salahnya jika sesekali kita memberi hadiah yang diinginkan tanpa perlu diminta. Ia tentu akan kaget dengan hadiah tersbeut.

6. Orang Tua Jangan Merengek

Children see, children do. Kalau kita sering merengek ke suami, jangan salahkah si kecil kalau si kecil 'meng-copy' tindakan kita ya, Bun.

7. Penuhi Kebutuhan Dasar

Pastikan kebutuhan dasar anak terpenuhi secara cukup. Jangan biarkan anak tak kenal waktu hingga kelelahan atau kurang tidur. Kalau anak terlihat sakit, segera bawa ke dokter untuk konsultasi ya. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda