Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

3 Sikap Orang Tua Ini Bisa Memunculkan Sibling Rivalry

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Sabtu, 05 May 2018 20:41 WIB

Sebagai orang tua, kita memang harus banget jaga sikap.
3 Sikap Orang Tua Ini Bisa Memunculkan Sibling Rivalry/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Sikap orang tua yang nggak pas bisa dimaknai nggak baik oleh anak. Bisa-bisa kita dianggap nggak adil, cuma sayang sama salah satu anak, lantas memunculkan sibling rivalry pada kakak-adik. Duh, amit-amit.

Nah, berikut ini beberapa hal yang tanpa disadari dilakukan orang tua bisa memunculkan sibling rivalry, seperti dituturkan psikolog Aurora L Toruan saat diskusi bersama HaiBunda.

1. Menunjukkan Emosi Negatif pada Salah Satu Anak

Menunjukkan emosi negatif pada salah satu anak, apalagi sampai melabel anak tersebut 'bad boy' is a big no ya, Bun. Ketika kita sering menunjukkan emosi negatif pada salah satu anak, kesannya kita juga jadi nggak peduli pada apapun yang diupayakan anak. Nah, saat ini terjadi akibatnya bisa nggak baik.



"Anak dapat menunjukkan perilaku buruk dalam rangka memperoleh perhatian, juga karena ia merasa bingung akan apa yang diharapkan darinya," tutur Aurora.

Perilaku buruk ini termasuk sering bertengkar dengan saudaranya yang dianggap sebagai anak kesayangan orang tua.

2. Kurang Terlibat dalam Pemecahan Masalah

Kurangnya keterlibatan orang tua dalam memecahkan masalah juga menajadi salah satu penyumbang sibling rivalry yang 'abadi'. Aurora mencontohkan salah satu anak mengeluhkan tingkah saudaranya tapi tidak digubris orang tuanya. Apa yang terjadi? Akhirnya sang anak merasa dirinya kurang bermakna atau kurang penting.

Saat seperti ini, anak akan semakin merasa tidak memiliki hak apapun dibandingkan saudaranya. Situasi seperti ini akan mempertajam gap atau konflik di antara keduanya.



"Orang tua perlu memperhatikan complain anak, misalnya tentang saudaranya, dan membantu menyelesaikan permasalahan yang ada, bukannya dianggap tidak ada masalah," sambung Aurora.

3. Ada Tekanan atau Permasalahan Orang Tua

Anak bisa meniru perilaku konflik kedua orang tuanya. Karena bagi anak, orang tua memang menjadi role model dalam menyelesaikan konflik. Selain itu, sambung Aurora, kondisi konflik atau tekanan yang tinggi dalam keluarga, cenderung membuat anak merasa tidak aman atau merasakan ketidakpastian akan kondisi hubungan orang tuanya.

Karena hal itu, anak mengekspresikannya dalam perilaku kecemburuan atau pertengkaran dengan saudara. Ini bisa terbawa sampai mereka besar lho, Bun.

"Orang tua perlu menunjukkan bahwa meskipun ada masalah, mereka akan segera menyelesaikannya, sehingga anak-anak tidak perlu terlalu khawatir, anak-anak tidak menyerap kecemasan yang tidak dapat mereka kelola dengan baik," papar Aurora. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda