Jakarta -
Waktu mudik, kebelet buang air kecil alias pipis sering dikeluhkan, terutama pada anak-anak nih Bun. Kadang, kita pun dituntut lebih kreatif untuk cari solusi ketika si kecil udah nggak sanggup lagi menahan rasa ingin pipisnya.
Pernah saat saya pergi ke daerah Jawa Tengah, keponakan saya yang usianya waktu itu 7 tahun kebelet pipis Bun. Tapi, kondisi jalan macet dan nggak memungkinkan banget untuk ponakan saya pipis. Akhirnya, kakak saya berinisiatif untuk menampung pipis si kecil di kantong plastik bening bekas bungkus makanan. Lega! Akhirnya keponakan saya bisa pipis di kantong plastik itu dan dia nggak ribut lagi kebelet pipis.
Pengalaman berbeda saya alami juga waktu mudik ke Jawa Timur. Keponakan saya yang perempuan dan berumur 6 tahun pengen banget pipis. Karena rest area penuh, kakak saya pun punya ide memakaikan popok sekali pakai tapi cuma ditempelkan aja Bun, kayak kalau pakai pembalut. Ponakan saya pun akhirnya pipis di popok sekali pakainya itu yang langsung dibuang karena memang waktu itu dia sudah nggak pakai popok lagi.
Bicara soal menahan pipis, kalau pada anak-anak, apa sih efeknya? "Risiko saat
menahan pipis terlalu lama adalah ketika misalnya sering terjadi, itu akan mengakibatkan infeksi pada saluran kemih dan hal yang ditakutkan adalah apabila air kencingnya tertahan maka akan naik ke bagian atas tubuh dan memengaruhi ginjal serta saluran kemihnya." Ujar dr Liza Meilany, SpA yang berpraktik di RS Permata Depok ketika ngobrol dengan HaiBunda.
dr Liza menyarankan, kalau anak udah telanjur kebelet pipis, lebih baik Bunda berhenti ke bahu jalan dan suruh dia pipis di pinggir jalan. Karena, bukan nggak mungkin kan Bun ketika anak nggak kuat menahan pipis sedangkan rest area masih jauh, anak malah ngompol di mobil.
"Sebagai Bunda, kita perlu tahu juga nih mengenai tanda-tanda terjadinya infeksi saluran kemih pada anak. Infeksi ini terjadi tergantung faktor usia, misalnya pada bayi biasanya hal yang terjadi adalah demam, berat badan nggak naik, atau gejalanya muntah. Berbeda dengan usia di atas 5 tahun yang sudah besar, biasanya gejala yang terjadi sudah lokal dialami kebanyakan orang seperti sakit perut,
kencingnya sakit, dan bisa juga demam seperti bayi tapi itu jarang," tutur dr Liza.
Untuk bayi, jangan lupa bersihkan area genital bayi waktu Bunda mengganti popoknya ya.Ini penting dilakukan untuk mencegah masuknya bakteri ke tubuh anak hingga terjadi infeksi kandung kemih. Kalau Bunda mengajak si kecil pipis di rest area, perhatikan juga kebersihan toiletnya ya Bun. Kalau airnya kotor, baiknya Bunda pakai aja air minum yang dibawa sendiri. Kalau nggak ada air bersih, Bunda bisa basuh area genital si kecil pakai tisu basah tapi pas ada air bersih, segera basuh ulang area genital anak ya.
"Sebisa mungkin hindari minuman soft drink dan teh, karena minuman jenis ini bisa memicu cepatnya ingin buang air kecil. Bunda bisa memilih minuman air mineral atau susu. Selain mencegah terlalu cepatnya ingin buang air kecil, susu dapat menambah kesehatan tubuh dan energi anak saat perjalanan mudik," tambah dr Liza.
Jangan lupa ya Bun, pantau terus kondisi anak selama perjalanan mudik. Kalau Bunda punya cerita seru soal mengakali rasa kebelet pipis si kecil sedangkan nggak memungkinkan untuk menepi, yuk ceritakan di kolom komentar berikut ini Bun.
(rdn)