Jakarta -
Ketika sedang kumpul bersama keluarga tercinta tiba-tiba anak
berkata kasar atau kotor. Kita sebagai orang tua yang merasa tidak pernah mengajarkan hal-hal tersebut tentu saja kaget ya Bun.
Menurut psikolog Anna Surti Ariani, MPsi, jika anak yang berkata kasar masih berusia 4 hingga 5 tahun kemungkinan anak tersebut hanyalah meniru dari apa yang ia lihat. Tapi mungkin juga ia berusaha mencari perhatian dari orang tua. Namun jika usianya lebih dari 5 tahun, itu berarti anak tersebut tidak mengetahui cara mengekspresikan kemarahannya atau kekesalannya sehingga muncullah kata-kata kasar atau kotor tersebut.
Baca juga:
Yang Sebaiknya Dilakukan Orang Tua Saat Anak Remajanya 'Hobi' Berkata Kasar"Kadang, ada tuh orang tua yang cuma melotot ketika si anak berkata kasar atau kotor. Padahal semakin dipelototin justru semakin senang lho anak berkata tidak baik. Karena melotot, mengomeli anak dan sebagainya merupakan bentuk perhatian yang negatif," tutur psikolog yang akrab disapa Nina ini.
Nina mengatakan anak itu sangat menyukai perhatian, baik itu bentuk perhatian negatif maupun bentuk perhatian positif. Nah, berhubung orang tua kebanyakan agak jarang memberikan perhatian positif maka mulailah anak mencari perhatian dengan cara-cara lain seperti berkata kotor atau kasar agar orang tua menyadari kehadiran anak.
"Anak tuh senang diperhatiin, jika kita cuma melotot aja ke anak itu sebenarnya udah termasuk bentuk perhatian negatif. Adapun termasuk bentuk perhatian negatif lainnya seperti menghukum, mengomel, mengomentari dan lainnya," tutur Nina.
Sedangkan bentuk perhatian positif sendiri seperti diberi pujian, senyum, wajah senang, juga termasuk mendengar maaf dan terima kasih.
 Penyebab anak berkata kasar/ Foto: Thinkstock |
Nah, ini beberapa faktor laun yang membuat anak kelepasan berbicara kasar atau kotor. Yuk, disimak bersama.
1. Masalah PerkembanganSangat tidak mungkin menurut Nina anak bayi
berkata kasar kan Bun. Namun seiring tumbuh kembangnya, jika dari bayi ia sudah melihat dan mendengar kata kasar, umpatan atau kata kotor, bisa jadi ketika ia sudah bisa berbicara dapat membuatnya berkata demikian pula.
2. Dapat Contoh dari LingkunganTerkadang, lingkungan atau tempat bersosial anak juga sangat mempengaruhi kemungkinan anak berkata kasar. Walaupun tidak semua anak lho ya Bun yang seperti itu. Masih ada kok anak yang pendiriannya kuat untuk tidak berkata kasar atau kotor.
Baca juga:
Kata yang Sering Didengar Anak Bisa Jadi Kata Pertama yang Ia Ucapkan3. Berlebihan dalam Menanggapi Anak yang Berkata KasarAda beberapa orang tua, yang ketika mendengar sang anak berkata kasar atau kotor langsung melotot dan mengomel atau malah mengumpat karena anak berbicara tidak pantas atau tidak sopan. Padahal dari situ sama saja lho artinya kita mengajari anak untuk berkata kasar atau kotor secara tidak langsung Bun.
 Penyebab anak berkata kasar/ Foto: Thinkstock |
4. Tidak Diajarkan Mengekspresikan KemarahanKita kurang mengedukasi ke anak bagaimana untuk mengekspresikan rasa marah, kesal atau ketidaksukaan terhadap sesuatu. Akhirnya anak malah meniru orang lain, media atau lingkungan.
Nah, terkadang, tanpa disadari kita juga nih menyampaikan umpatan atau kata kotor atas situasi mengesalkan di hadapan anak. Misal nih si ayah lagi nyetir terus ada yang nyalip, eh si ayah ngumpat berkata kotor dalam mobil, yang mana umpatannya itu terdengar anak.
"Bisa juga ketika kita di restoran, lalu makanan yang dipesan datang dan ternyata salah, si ibu dengan mudahnya mengomel dan berkata kasar yang ditujukan untuk si pelayan namun si anak mendengarnya," papar Nina.
Kejadian lain juga bisa dicontohkan seperti misal anak menjatuhkan gelas di rumah, lalu orang tua dengan paniknya malah mengomel dan berkata kasar. Duh, ini pasti bisa banget ditiru anak. Soalnya children see, children do.
Nah, ini bisa jadi pelajaran ya Bun untuk tidak sembarang berkata kasar atau kotor di depan anak jika tidak ingin mereka mencontohnya.
Baca juga:
Menyikapi Balita yang Tiba-tiba Mengucapkan Kata-kata Kasar (aml)