Jakarta -
Saat kumpul keluarga, karena menggemaskan kadang anak kita bisa jadi sasaran cium atau peluk saudaranya nih. Cuma, anak beberapa kali nggak mau dan cenderung berontak. Kalau kayak gitu, apakah anak perlu dipaksa mau dipeluk saudaranya?
Sebenarnya nggak, Bun. Biarkan anak memilih pilihannya yaitu dia nggak mau
dipeluk. Ya, kadang sebagai orang tua kita suka nggak enak hati ya khawatir anak dianggap sombong atau kita nggak mengajarkan anak ramah sama saudaranya. Tapi, pada prinsipnya sentuhan fisik seperti memeluk nggak boleh dipaksakan, demikian disampaikan pakar parenting Dr Deborah Gilboa. Apalagi, ketika dipeluk anak akan melakukan suatu hal yang intim alias dekat sama saudaranya kan.
"Bisa ada standar ganda. Kita tentu sering mengingatkan anak untuk nggak membiarkan orang lain menyentuh tubuhnya tanpa izin karena kita mau mengajarkan kalau tubuh ini bersifat pribadi. Tapi, ketika kita memaksa anak mau mendapat pelukan atau ciuman bahkan dari anggota keluarga lain, itu bisa bikin anak bingung," kata Debora dikutip dari Today.
Apalagi, ketika kita cenderung mengabaikan penolakan anak, dia bisa nggak terbiasa berani bilang nggak saat mendapat perlakuan yang membuat mereka nggak nyaman. Karen Days, president of the Center for Family Safety and Healing, Nationwide Children's Hospital, mengatakan memaksa anak-anak untuk
memeluk, dipeluk, atau menyentuh karena kasih sayang bisa jadi bumerang.
Ya, soalnya anak bisa berpikir orang-orang yang mereka kenal selalu bisa menyentuhnya. Padahal, orang asing yang baru dikenal anak bisa jadi dianggap mereka sebagai orang yang dikenal, Bun. Sehingga, Karen menekankan pentingnya menghargai permintaan anak untuk nggak mau dipeluk atau dicium, bahkan kalau permintaan itu dari anggota keluarganya.
"Kerabat mungkin bisa diberi tahu kalau bunda dan ayah sedang mengajarkan si kecil soal berani berkata tidak ketika mereka merasa nggak nyaman," pakar parenting Michael Borba.
Tapi, kita boleh juga nih, Bun, menggali ke anak apa yang bikin dia merasa nggak nyaman ketika dipeluk atau dikecup salah satu anggota keluarga. Soalnya, kata Gilboa rasa tidak nyaman itu bisa muncul karena anak merasa malu, memang nggak ingat dengannya atau ternyata ada hal nggak menyenangkan yang pernah dilakukan yang bersangkutan.
"Atau, bisa juga kita minta anak mengganti sentuhan itu dengan sentuhan lain yang lebih aman seperti melakukan high-fives atau tos, saling tinju, atau bersalaman. Setidaknya, ini bisa bikin anak masih mau terhubung dengan keluarga mereka," kata Gilboa.
Beberapa waktu lalu, psikolog anak dan remaja dari RaQQi Human Development and Learning Centre Ratih Zulhaqqi bilang memaksa anak melakukan apapun pada dasarnya bisa membuat mereka merasa tertekan. Selain itu, anak juga bisa merasa nggak dihargai. Ya, karena mereka dipaksa melakukan sesuatu yang membuat mereka nggak nyaman.
"Kalau anak nggak mau, jangan dipaksa. Hargai dia, hargai keputusannya. Setelah itu, bisa nih kita tanya memang kenapa sih kok nggak mau
dipeluk sama tante ini misalnya. Gali aja kenapa anak nggak mau, ajak ngobrol aja," tutur Ratih.
(rdn)