Jakarta -
Bagi pasangan yang baru saja menikah, rasanya ingin banget ya rumah diramaikan dengan suara dan tingkah anak-anak. Aih menyenangkan banget. Tapi ketika lahir satu anak, kok kayaknya nggak semudah yang dibayangkan di awal pernikahan dulu ya.
Iya, saat anak sudah lahir, ternyata muncul masalah di mana susah mendapatkan pengasuh yang tepercaya. Oke, baby daycare menjadi solusi. Tapi biayanya nggak murah juga ya untuk menitipkan anak di daycare. Belum lagi nih, harus membayar biaya over time bila kita terlambat menjemput anak. Sementara itu, kita sebagai seorang ibu masih berpikir sejuta kali untuk resign karena memang ada kebutuhan finansial yang harus di-support.
Saat seperti ini, apakah harus 'memaksakan' memenuhi cita-cita di awal pernikahan dulu untuk punya anak lebih dari satu? Hmm, ya mungkin bisa saja kita penuhi cita-cita kita, tapi alangkah baiknya kalau kita lakukan persiapan juga, Bun.
"Kalau mau bangun rumah yang dibangun apa dulu? Bikin gambar dulu, lalu izin bangunan dulu. Kita nggak asal membangun kan?" ujar Dr dr Ali Sungkar, SpOG-KFM dalam Philips HalthTech Thought Leadership Forum beberapa waktu lalu.
Bangun rumah aja nggak asal bangun, apalagi buat
hamil, ya kan, Bun? Jangan sampai kita hamil karena cuma 'memenuhi' tuntutan orang sekitar atau cuma sekadar mewujudkan keinginan tanpa disertai kemampuan.
"Perlu tanamkan di diri sendiri bahwa yang mau saya lahirkan nanti yang akan mengurus saya saat tua, dia adalah calon khalifah. Calon khalifah kok nggak dipersiapkan," sambung dr Ali.
Kalau kita nggak mempersiapkan
kehamilan kita, bisa meningkatkan berbagai risiko yang nggak diinginkan. Misalnya nih, meningkatkan risiko kematian ibu akibat hipertensi maupun pendarahan.
Biar tahu kita hipertensi gimana? Berarti harus melakukan pengecekan tekanan darah. Biar tahu kita nggak diabetes saat hamil, berarti perlu melakukan pemeriksaan gula darah. Lalu nih, kalau kita mempersiapkan kehamilan dengan baik sebelum konsepsi dilakukan, artinya kita berikhtiar memiliki anak yang sehat.
"Misalnya sebelum hamil cek dulu kira-kira kondisinya bagaimana. Kalau ada yang nggak beres, diberesin dulu. Dipersiapkan nutrisinya, makro maupun mikro," lanjut dr Ali.
Kalau kita cek dulu kondisi kita sebelum hamil, lalu ketahuan ada anemia, maka dokter bisa memberikan saran terbaik agar kondisi ini nggak berkelanjutan saat hamil. Soalnya ibu dengan anemia defisiensi besi yang hamil berisiko pada kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang, sehingga janin bisa lahir prematur.
(Nurvita Indarini)