Jakarta -
Saat hamil, sudah pasti kita mesti memperhatikan tiap perubahan atau keluhan yang dirasa. Nah, seorang teman saya pas hamil 7 bulan pernah bertanya soal plasenta memar nih, Bun.
Hah? Plasenta memar? Apa ya itu. Saya sempat bingung juga, apalagi teman saya yang mengaku tahu istilah itu dari bacaan yang dia temukan di internet. Daripada bingung,untuk menjawab penasaran si bumil, saya tanyakan aja hal ini ke dr Philip Agustinus SpOG dari Mayapada Hospital Tangerang. Setelah mendengar cerita saya soal pertanyaan itu, dr Philip bilang istilah plasenta memar nggak ada, Bun.
"Tapi yang saya tangkap hematom, kumpulan darah di plasenta. Nah, hematoma ini bisa jadi faktor risiko
abruptio placenta (plasenta lepas dari dinding rahim)," kata dr Philip waktu ngobrol sama HaiBunda. Apa sih yang memicu terbentuknya hematom?
Kalau kata dr Philip, implantasi plasenta yang nggak bagus di awal kehamilan bisa memicu timbulnya hematom. Menurut pengalaman dr Philip, kebanyakan hematom yang berukuran kecil bakal hilang sendiri, Bun. Tapi kalau hematomnya besar, darah yang terkumpul lebih banyak.
"Alhasil makin besar hematomnya. Kalau hematomnya makin besar, makin besar risiko plasenta lepas dari dinding rahimnya. Gimana supaya hematom nggak memicu timbulnya
abruptio placenta? Nggak banyak yang bisa dilakukan. Salah satunya yang umum dilakukan adalah pemberian yang disebut obat penguat rahim, itu sedikit banyak membantu," kata dr Philip.
Kalau dari gaya hidup, dr Philip menyarankan jangan terlalu sering berhubungan seks dulu, Bun. Baiknya Bunda lebih banyak istirahat. Lho, emang apa hubungannya? Kata dr Philip saat berhubungan intim yang dikhawatirkan hematomnya makin besar. Jadi, saran dr Philip lebih baik istirahat dulu, Bun.
(rdn)