Jakarta -
Anak-anak kecil 'jaman now' banyak yang jago cas cis cus berbahasa Inggris ya, Bun. Bagaimana nggak jago, di sekolah setingkat TK saja ada yang sudah menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar.
Kata pakar, mengajarkan bahasa asing sejak usia dini memang penting. Apa alasannya? Menurut Albert Ford, Ph.D, seorang psikolog dari Southern Illinois University, ketika anak masih kecil, otaknya masih berkembang pesat.
"Pada usia balita, pola bahasa dan kemampuan berbicara anak belum terbentuk dengan benar. Bahkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa usia balita memang merupakan momen tepat untuk mendorong anak memiliki kemampuan bahasa," kata Albert seperti dikutip dari buku 'Parents Guide Growing Up Usia 5-6 Tahun'.
Nggak cuma Albert yang mengatakan hal demikian, Scott Haldeman, neurologist dan profesor klinis dari Department of Neurology di University of California, Irvine, mengatakan daya pikir (otak) anak sebelum masa pubertas masih lentur sehingga membuatnya lebih mudah belajar bahasa. Nah, sesudahnya, kemampuannya makin berkurang dan pencapaiannya nggak maksimal.
Selain itu Bun, Kata Scott, kosakata dan frasa yang dipelajari anak sebelum mencapai usia pubertas akan disimpan di area otak yang berbeda dengan area yang menyimpan memori bahasa yang dipelajari anak di usia remaja atau dewasa.
Psikolog anak dan keluarga, Roslina Verauli, mengatakan, anak-anak bisa diajarkan bahasa asing sejak usia 0 sampai dengan 6 tahun. Pada fase ini, kemampuan bahasa pertama anak sudah semakin matang.
"Kalau ditunda katanya sampai bahasa Indonesia-nya dikuasai dulu, ya bisa sekian lamanya. Justru area bahasa anak itu berkembang puncaknya di usia 0 sampai 6 tahun. Inilah momen emasnya," kata Vera seperti dituliskan detikHealth baru-baru ini,
Jadi, jangan heran, Bun, kalau belajar bahasa asingnya ketika usia dewasa maka bisa kesulitan melafalkannya dengan baik. Itu karena pengaruh aksen sehari-hari yang sudah mengental. Berbeda dengan anak yang sudah belajar sejak dini, pelafalannya dan aksennya akan lebih baik.
Albert punya cara jitu agar kita bisa mengajarkan anak bahasa asing dengan menyenangkan:
1. Dorongan Orang TuaKita bisa memulai mengajak anak tertarik belajar bahasa asing dengan mengajaknya nonton film kartun atau buku cerita Bahasa Inggris. Kalau si kecil bertanya artinya, kita bisa menjelaskan dan menambahi dengan kalimat, "Kalau kakak mau belajar bahasa Inggris nanti pasti bisa lebih mengerti lagi lho. Bunda masih punya buku dan film yang lucu-lucu,".
Tapi ingat ya, Bun, jangan biarkan si kecil menonton sendiri kartun berbahasa Inggris tersebut. Karena film tersebut bisa dijadikan media belajar, maka kita perlu melakukan pendampingan.
2. Pelan Tapi PastiKita nggak usah buru-buru dan berharap si kecil langsung menguasai bahasa Inggris. Kita bisa memulai dengan satu kata, baru kemudian secara perlahan bertambah jadi dua sampai tiga kata, dan seterusnya. Yang penting anak tahu maknanya, jadi nggak sekadar menghafal saja.
3. VisualisasiKalau mengajarkan kosakata baru, usahakan ada gambar yang menyertainya Bun. Jadi anak lebih mudah mengerti dan mengingat.
4. SuasanaUsahakan suasananya dibikin kondusif dan santai. Kadang suasana di kelas ataupun tempat les membuat anak merasa terpaksa belajar. Kalau lagi bermain di rumah, itu saatnya mengajari kosakata baru karena dalam suasana kondusif.
5. Bernyanyi BersamaSi kecil juga bisa diajari nyanyian sederhana. Tujuannya untuk menambah kosakata sekaligus meluweskan pengucapannya. Beberapa lagu di bawah ini bisa melatih buah hati tersayang agar mahir berbahasa Inggris yakni Old McDonald, Itsy Bitsy Spider, ABC, Twinkle Twinkle Little Star, Mary Had a Little Lamb, Baa Baa Black Ship, dan Happy Birthday.
6. Belajar di Luar RuanganBelajar nggak harus di dalam ruangan, Bun. Kita bisa mengajak si kecil ke kebun binatang dan menyebutkan nama-nama binatang dengan bahasa Inggris, kemudian meminta anak mengulangnya.
7. Jangan Bosan MengulangUntuk melatih daya ingat dan meluweskan lidah anak dalam melafalkan bahasa Inggris, jangan bosan mengulang kosakata yang pernah diajarkan ya, Bun.
 Tips belajar bahasa Inggris/ Foto: Thinkstock |
Anak Jangan TertekanAda yang bilang nanti anak bingung lho kalau kecil-kecil sudah belajar bahasa Inggris. Sebenarnya mengajarkan bahasa asing pada anak itu intinya jangan sampai anak merasa terpaksa belajarnya, karena nanti malah jadi beban psikologis.
"Beban anak yang belajar bahasa asing di usia dini lebih berat daripada mereka yang hanya menggunakan bahasa sehari-hari. Jika anak merasa diburu-buru sehingga merasa tertekan, dapat timbul beban psikologis," kata Albert.
Kalau sudah terbebani Bun, anak jadi malas atau informasinya jadi tumpang tindih sehingga merusak sistem bahasa yang sudah terlebih dahulu dikuasainya Bun.
Albert mengibaratkan anak yang diburu-buru menguasai bahasa asing seperti anak yang baru belajar berjalan tapi sudah dituntut bisa berlari. Jadi, orang tua nggak perlu tergesa-gesa dan bijak dalam mendampingi anak yang belajar bahasa asing pada usia dini.
Biarkan anak menguasainya secara alami tanpa paksaan, apalagi kalau dikasih target. Satu lagi Bun, mengajarkan anak berbahasa asing bukan berarti melupakan bahasa nasional. Itulah tugas orang tua agar bisa menyelaraskan dan mengimbanginya.
(Nurvita Indarini)