Jakarta -
Si kecil pasti pernah
dipijat kan, Bun? Nah, kalau biasanya kita bawa mereka ke tempat khusus pijat anak, nggak ada salahnya kita coba memijatnya sendiri di rumah.
"Jadi sebenarnya pijat bayi itu nggak hanya bermanfaat untuk bayi aja tapi bagi orang tua juga dan punya efek jangka panjangnya untuk kehidupan sosial juga," papar Tantan Kuswandi, Infant Massage Instructor saat ditemui HaiBunda di Pro V Clinic beberapa waktu lalu.
Tantan mengungkapkan saat orang tua memijat sendiri bayinya bisa terbangun quality time anak dan orang tua. Karena ketika anak dipijat di baby spa, pasti rasa dan suasananya berbeda kan, Bun.
"Yang paling penting aku tekankan di sini tuh supaya si bayinya mendapat sentuhan bernutrisi, jadi kalau misalnya bayi itu kan masih menggunakan feeling ketimbang logika sedangkan orang dewasa udah pakai logika banget dong," papar wanita yang memiliki CARE certified RDT & vitaFlex Facilitator ini.
Tantan mencontohkan, kalau misal kita orang tua sedang 'error' dalam arti mood jelek atau perasaan sedang kacau balau lalu kita memijat bayi, si kecil juga bisa merasa nggak nyaman karena 'sinyal' error tadi.
"That's way aku benar-benar encourage banget orang tua untuk mijetin bayinya sendiri karena orang tua yang paling tahu kondisi anak yang lagi gimana," ungkap Tantan.
Tantan sangat tidak merekomendasikan ketika kita lagi dalam kondisi nggak nyaman tapi memaksakan diri memijat si kecil. Tapi kalau mau membawa anak ke baby spa, itu kembali lagi pada keputusan Bunda dan Ayah.
"Meski kita nggak tahu juga keadaan si pemijat bayi di tempat itu gimana, apakah dia lagi stres mungkin, lagi terlibat hutang, ada masalah keluarga dan lainnya. Kalau kita biarin mereka pegang bayi kita ya mungkin gerakannya terlihat nyaman tapi kan kita bisa lihat kalau udah nyaman gitu tapi bayi tetap nangis?" tutur Tantan.
Menurut pengalaman Tantan, sering sekali anak menangis di baby spa. Nah, kita nggak tahu apakah anak menangis karena tersetrum suasana hati si terapis yang kebetulan lagi nggak nyaman atau anak sendiri udah merasa nggak nyaman ketika dipijat.
"Ya emang sih setelah itu anak tidur lelap, tapi kita nggak tahu kan tidur nyenyaknya itu karena capek habis nangis atau karena dipijat," tambah Tantan.
Tantan menekankan
pijat anak memang merupakan sentuhan bernutrisi untuk si kecil. Jadi kalau orang tua bisa memijat sendiri bayinya pasti akan lebih menutrisi anak.
Ingat, sebelum memijat anak biasakan minta izin ya, Bun. Tangan bilang, setiap kali kita mau pegang body part bayi usahakan selalu minta izin. Jadi, kelak anak paham dengan adanya sentuhan baik dan nggak baik. Dengan terbiasa minta izin ke anak sebelum kita buka baju dan pegang tubuhnya untuk memijat, anak juga diajari cara menghormati dan menghargai orang lain.
"Bisa sampai ke behaviournya untuk manfaat jangka panjang. Selain itu kalau si anak ini punya adik nantinya dia pasti kepo (mau tahu) dan mau ikut pijat sang adik. Lalu ketika anak besar udah bisa pijat orang tuanya deh. Jadi udah investasi banget kan," kata Tantan.
Sedangkan untuk manfaat dari segi orang tuanya,
pijat bayi sendiri ini juga mengurangi kemungkinan baby blues pada orang tua.
"Rata-rata orang tua yang baby blues biasanya kayak ada perasaan guilty besar karena ketika si bayi lahir dia panik nggak bisa apa-apa. Nah, dengan memijat bayinya paling nggak mereka nambah parenting skill-nya," ungkap Tantan.
Apalagi baby blues juga bisa dialami ayah. Salah satu tandanya setelah si kecil lahir mereka jadi lebih sering menghindari rumah. Padahal, peran ayah untuk merawat si kecil yang baru lahir penting juga. Tantan mencontohkan salah satu kliennya, Ippe, yang merupakan suami penyanyi Andien dan ayah dari Kawa. Ippe memang ikut aktif merawat si kecil Kawa bahkan belajar memijatnya lho.
Tapi, dalam memijat si kecil kita juga nggak bisa sembarangan. Ada beberapa teknik yang mesti kita pelajari juga, Bun, sehingga anak merasa nyaman dengan pijatan yang kita berikan.
(rdn)