Jakarta -
Kerjaan rumah menggunung bagi seorang ibu bekerja mungkin jadi stressor tersendiri ya. Itu makanya beberapa ibu, termasuk tetangga saya, menggunakan jasa
asisten rumah tangga (ART). Dia bisa pusing tujuh keliling kalau nggak punya asisten rumah tangga.
Tapi sahabat HaiBunda lainnya, Ratih, justru memilih mengerjakan tugas rumah tangga berdua dengan suaminya tanpa bantuan asisten rumah tangga. Punya dua anak plus suami istri harus bekerja juga, memangnya nggak stres ya?
"So far sih aku nggak stres. Suamiku helpfull banget. Jadi aku menikmati aja melakukan pekerjaan di rumah," tutur Ratih saat ngobrol dengan HaiBunda.
Saat Ratih dan suami harus bekerja, dia memilih menitipkan anaknya ke daycare. Tapi itu juga nggak tiap hari, karena kadang ada hari yang memungkin dirinya membawa anak-anak ke tempat kerja. Ratih pun bersyukur ada daycare yang sesuai visi misi pengasuhan anak dengan dirinya.
"Untuk kerjaan rumah, aku cuma butuh bantuan untuk setrika. Jadi aku ke laundry, dan belakangan istri satpam bisa bantuin nyeterika. Kalau untuk lainnya aku enjoy ngerjain sendiri karena bisa jadi refreshing-nya aku juga," paparnya.
Di zaman yang menawarkan berbagai pilihan yang memudahkan, menurut Ratih sangat sangat menantang. Maksudnya, selain memudahkan, kadang bisa juga jadi terlalu memanjakan sehingga sering mager alias malas gerak he-he-he.
Jadi misalnya kita terlalu sibuk dan lelah, boleh dong menggunakan layanan pesan antar makanan. Tapi kalau setiap hari dilakukan dengan alasan malas, tentu nggak oke ya, Bun. Soalnya malas itu kan hal negatif, jadi nggak perlu banget kita pelihara.
"Aku pas lagi ada banyak tamu pakai delivery order karena nggak kepegang. Tapi kalau acara keluarga sih aku usahakan masak, karena biasanya udah tahu kapan acaranya," imbuh Ratih.
Lagipula Ratih memang suka memasak dan terkadang menjadikan kegiatan itu sebagai ajang bonding dengan anaknya. "Masak juga nggak ribet juga sih, misalnya goreng tempe. Anak diminta bantuin nyelup tempenya ke bumbu," lanjutnya.
Ratih menambahkan dirinya termasuk yang memilih nggak pakai
asisten rumah tangga karena punya standar sendiri akan pekerjaan rumahnya. Hmm, ya, soal standar yang berbeda ini kadang ada ibu yang justru stres saat ada asisten rumah tangga.
"Di awal udah di jelasin kerjaannya apa, kalau lihat yang kotor atau nggak beres ya diberesin. Eh sampai aku pulang kerja ada kotoran tikus di belakang rak sepatu di teras nggak juga dibersihkan. Harus dikasih tahu terus. Kalau dimintai tolong juga ART aku cemberut mulu bawaannya," keluh sahabat HaiBunda lainnya, Virni.
Kata Virni, belum lagi si asisten rumah tangga ini suka mengambil uang yang diletakkan begitu saja si meja atau menghabiskan camilan khusus untuk anaknya. Sepele dan sangat remeh temeh sih, tapi justru bikin Virni kesal.
Buat beberapa ibu, asisten rumah tangga memang sangat membantu dan mereduksi penyebab stres ya, Bun. Tapi buat beberapa bunda lainnya, justru menjadi penyebab stres.
Punya asisten rumah tangga atau memilih mengerjakan semua sendiri adalah pilihan kita masing-masing ya, Bun. Tidak ada yang lantas menjadi lebih hebat dari pilihan yang diambil, karena kita sendiri yang tahu apa alasan di balik itu semua.
Psikolog Vera Itabiliana beberapa waktu bilang seseorang cenderung stres ketika harapan nggak sesuai realita. Nah, karena itu ekspektasi nggak boleh berlebihan alias nggak realistis dan nggak fleksibel. So, kalau kita butuh bantuan, jangan segan untuk memintanya ya, Bun, entah itu dari suami atau dengan mempekerjakan orang lain. Tapi kalau kita mengerjakan semua sendiri dan energi sedang nggak berlimpah-limpah, mungkin harus rela untuk nggak terlalu sempurna.
Semangat, Bun!
(Nurvita Indarini)