Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Maaf, Bunda Selalu Bilang 'Sebentar' Saat Kamu Minta Sesuatu, Nak

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 15 Mar 2018 19:00 WIB

Tunggu sebentar ya, Nak. Bunda selesaikan ini dulu...
Maaf, Bunda Selalu Bilang 'Sebentar' Saat Kamu Minta Sesuatu, Nak/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Saat mengerjakan sesuatu tiba-tiba anak minta sesuatu, apa yang bakal Bunda katakan? Kalau saya sering mengatakan, "Tunggu sebentar ya, bunda selesaikan ini dulu,". Bunda juga?

Nah, cara ini rupanya juga dilakukan bunda empat anak bernama Chaunie Brusie. Tapi, dia bilang sekarang nggak mau lagi mengatakan 'sebentar' ke anak-anaknya. Hmm, kenapa ya?

Kata Chaunie dia sering meminta anaknya menunggu ketika dirinya sibuk melakukan sesuatu. Ia baru akan melakukan yang diminta anaknya ketika selesai mengerjakan sesuatu.

"Saya pikir jika saya bisa menyelesaikan pekerjaan, menyimpan artikel, mengganti cucian, menyiapkan makan malam, atau menelepon, mereka akan menunggu sampai selesai melakukan urusan saya," tulisnya di Babble.

Memiliki empat anak dalam enam tahun, kata Chaunie membuat hidupnya layaknya roller coaster di mana dia nggak henti-hentinya berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan. Misalnya saja, saat mengganti popok si bayi, ia juga harus mengingat tugas rumah tangga apa yang belum selesai. Ditambah kalau Chaunie lagi lengah, Bun, anaknya yang lain senang banget membongkar keranjang mainan atau lemari. Huft.

Ia pun jadi berandai-andai bisa menyelesaikan tugas tanpa ada anak kecil yang menyelanya. Kata Chaunie, dia membayangkan kayaknya hidup akan jauh lebih tenang saat anak-anaknya bisa belajar sabar menunggu bundanya menyelesaikan sebuah pekerjaan.



Maaf, Bunda Selalu Bilang 'Sebentar' Saat Kamu Minta Sesuatu, NakMaaf, Bunda Selalu Bilang 'Sebentar' Saat Kamu Minta Sesuatu, Nak/ Foto: thinkstock


"Saya pikir hidup saya pasti akan tenang saat mereka bisa menunggu satu menit saja, supaya setelahnya saya bisa fokus sepenuhnya pada mereka. Bagaimana mungkin mereka tidak melihat usaha keras saya untuk mereka?" kata Chaunie.

Tapi, pada suatu waktu Chaunie mulai sadar sesuatu yang mengerikan bisa saja terjadi sebagai akibat meminta anaknya patuh untuk belajar menunggu. Di pikiran Chaunie terbesit apa yang akan terjadi jika anak-anaknya selalu belajar menunggu dirinya beres melakukan sesuatu sebelum melakukan apa yang mereka minta.

Chaunie membayangkan ketika anaknya sudah besar nanti, 'kekacauan' dan 'ketergesaan' yang tercipta ketika sang anak menyela apa yang sedang dia lakukan bisa jadi momen yang membuat dia rindu. Chaunie bercerita suatu saat rumah akan sunyi, anak-anak lebih suka bermain di kamarnya dan pelan-pelan menjauh darinya.

Menurut Chaunie, ini sebagai bentuk perilaku yang dipelajari anak-anak setelah bertahun-tahun dianggap mengganggu ibunya. Chaunie menambahkan, ketika anak-anak menunggu dirinya yang sibuk dengan teleponnya, ke depannya Chaunie hanya akan menemukan anak-anak yang sibuk di dunia online mereka sendiri dan seakan jauh darinya.

Begitu juga ketika anak-anak balita atau anaknya yang usia prasekolah memeluk kakinya berteriak meminta makanan dan digendong. Tapi nanti malah Chaunie yang akan meminta bahkan memohon waktu serta perhatian anak-anaknya.

Mungkin Chaunie hanya meminta waktu anaknya satu menit tapi seperti apa yang dulu dia lakukan pada si kecil, si anak meminta bundanya menunggu. Selama ini Chaunie berpikir anak-anak mau menunggunya ketika ia harus menyelesaikan pekerjaannya. Tapi, ia sadar apa yang dia lakukan keliru.

"Karena masa kecil tidak seperti itu. Anak-anak tidak menunggu Anda untuk siap sebelum mereka tumbuh dan berhenti mengganggu Anda untuk meminta makanan ringan dan waktu bermain. Anak-anak tumbuh dan belajar lalu diam-diam menyerap pelajaran yang kita ajarkan termasuk yang secara nggak sadar. Termasuk saat kita bersikeras menyelesaikan pekerjaan 'penting' kita terlebih dahulu, nanti anak juga bisa melakukannya," tambah Chaunie.

Ketika anak minta sesuatu, ada kalanya memang kita lagi mengerjakan sesuatu yang lain, Bun. Nah, seperti kata psikolog anak dari Tiga Generasi Anastasia Satriyo, sebagai orang tua kita mesti responsif sama kebutuhan anak nih. Sehingga, ketika anak benar-benar butuh sesuatu ya nggak apa-apa kita tunda dulu pekerjaan kita.

Justru, ketika anak dicueki gitu aja dia akan merasa diabaikan. Padahal, terutama di usia balita kata wanita yang akrab disapa Anas ini anak sedang membangun kepercayaannya pada lingkungan di sekitar. Nah, kalau kebutuhan anak nggak kita gubris, bukan nggak mungkin mereka merasa sedih, diabaikan, dan tidak percaya pada orang tuanya.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda