Jakarta -
Si kecil yang usianya
batita sedang melakukan sesuatu lantas kita dekati dia. Eh, saat didekati kok malah dia mendorong kita untuk menjauh ya? Apa maksudnya anak mau mengusir kita?
Saya pernah nih, Bun. Keponakan saya yang umurnya 2 tahun lagi main pasir kinetik. Saat itu pasirnya ada yang tumpah sedikit dan saya mendekat untuk mengambil pasir itu. Eh, tiba-tiba dia mendorong saya. Wah, saya jadi kesal deh karena merasa terusir. Hmm, emang maksudnya si keponakan mengusir atau saya aja ya yang baper? He-he-he.
Kalau Bunda pernah mengalami hal serupa dengan saya, kita perlu tahu nih, Bun. Kata psikolog Rahil Briggs, Psy.D, kebanyakan orang dewasa bakal mengira anak mengusir atau meminta kita menjauh ketika kita dekati anak lalu dia mendorong kita. Padahal, kata Rahil maksud si kecil adalah 'aku bisa melakukannya sendiri kok'.
Hmm, pantas aja keponakan saya waktu itu mendorong saya. Mungkin dia berpikir bisa membereskan pasir yang tumpah itu dan nggak butuh bantuan tantenya. Baiklah kalau begitu, Nak. He-he-he. Ketika
batita menunjukkan respons kayak gitu, kata Rahil justru bagus, Bun.
Soalnya, itu jadi tanda kalau anak sudah mulai mempercayai dirinya dan dunia di sekitarnya. Lalu, apa yang baiknya kita lakukan dalam situasi kayak gini? Saran Rahil, cukup kita awasi aja anak, Bun. Dia mencontohkan, ketika anak mau memegang pohon yang baru dia lihat, nggak masalah, Bun, kita biarkan mereka.
"Kecuali ketika anak dalam risiko bahaya misalnya dia hendak memegang dahan pohon yang tajam, segera kita hampiri dia dan bawa anak menjauh," tambah Rahil dikutip dari Parents.
Rahil mengibaratkan orang tua bak stasiun pengisian bahan bakar perasaan nyaman anak. Ketika anak butuh kepastian, dia akan mencari keamanan dari lengan orang tuanya. Bicara anak yang sedang mencoba, psikolog anak dari Tiga Generasi Anastasia Satriyo yang akrab disapa Anas bilang balita memang ada lagi masanya sok tahu nih, Bun.
Umumnya kita tahu banget anak nggak akan bisa membuka tutup botol misalnya, tapi anak tetap ngotot dia bisa melakukan itu. Gemas banget ya, Bun? He-he-he. Kata Anas, kita biarkan aja dulu anak mencoba walaupun kita tahu dia nggak bakalan bisa. Nanti, ketika anak udah kelihatan kewalahan kita tawarkan bantuan ke dia.
"Kalau waktunya mepet, contoh pas anak mau pakai sepatu sendiri tapi udah waktunya mau berangkat, kita kasih tahu ke anak kalau nanti dia boleh mencoba lagi. Tapi ingat, kalau kita janji sama anak apalagi
batita mesti ditepati ya," kata Anas.
(rdn)