Jakarta -
Supaya anak nggak terlalu 'lengket' sama gadget-nya, ada satu trik yang bisa kita terapkan: kita ganggu anak saat dia nge-gadget. Hmm, ganggunya yang kayak apa ya?
Menurut psikolog Ratih Ibrahim, jika anak sudah kecanduan
gadget terapinya akan berat. Tapi kalau sebelum kecanduan sudah diintervensi oleh orang tua maka lepasnya anak dari gadget bisa lebih mudah kok, Bun. Ya, karena pada dasarnya gangguan anak ketika pegang gadget aja udah banyak.
"Contoh, dulu saya mensabotase wifi di rumah. Bukan cuma seminggu atau dua minggu tapi 3 tahun. Walaupun anak ngomel, saya biarin aja. Kita bisa bilang ke anak ada banyak alasan yang baik kenapa kita melakukan hal tersebut," papar Ratih dalam konferensi pers Bricklive - Petualang Interaktif Lego, di PIK Avenue, Jakarta Utara baru-baru ini.
Jika nantinya anak harus pakai internet, misalkan karena tugas sekolah atau lainnya, psikolog lulusan Universitas Indonesia ini mengakalinya hanya dengan memberikan modem ke anak.
"Di situ juga jangan dilepas gitu pemakaiannya. Tanya anak, kamu butuh berapa lama pakainya, minta anak untuk buat perkiraannya. Dengan begitu dia juga jadi belajar disiplin dan membangun regulasi dirinya. Jadi nggak main-main didik anaknya," tutur Ratih.
Dengan cara seperti itu, anak juga jadi malas kan buat main internet di
gadget dan secara nggak langsung kita juga menghindarkan dia dari adiksi internet plus gadget. Jadi emang harus dipikirin dan dipraktikan, Bun, pola pencegahannya.
 Saat Anak Nggak Mau Lepas dari Gadget-nya, Kita Ganggu Yuk, Bun/ Foto: Thinkstock |
Ketika weekend datang, beberapa anak senang banget karena bisa pegang gadget dengan internetnya lagi. Kalau udah begitu saran Ratih kita 'ganggu' lagi, Bun.
"Misal mereka lagi asyik main udah jamnya mandi, kita bisa suruh mandi terus makan, bisa juga habis itu minta bantuin kita di dapur atau di teras, baru nanti main lagi," kata Founder & CEO Personal Growth ini.
Nanti kita gangguin lagi, buat minta temani belanja, olahraga dan lainnya. Dengan begitu makin lama anak makin terdistraksi dan jadi malas pegang gadget lagi kan karena keburu sibuk dan capek kalau udah punya waktu luang.
"Orang tua itu tanggung jawabnya jagain anak, kalau jagain anak merasa itu adalah salah satu amanah maka kita jelas nggak akan melakukan pembiaran kalau anak melakukan sesuatu yang bukan pada jalurnya," ungkap Ratih.
Idealnya main gadget pada anak dan orang dewasa jelas beda banget ya, Bun. Umumnya orang dewasa butuh
gadget dan internet karena pekerjaan.
"Pada saat otak kita fokus kerja jadi ya pikiran kita hanya untuk kerja dan nggak akan tuh browsing-browsing hal lain, because you focus to work use than for work. Nah, anak-anak juga harus diajarin begitu," tutur Ratih.
Karena anak fokusnya masih untuk main bukan kerja maka anak memang harus 'diganggu'. Jika kita terpaksa banget ninggalin anak karena ada meeting misalnya, jangan kasih gadget ya, Bun. Ratih menyarankan agar kasih kertas dan pensil atau pulpen, agar anak ada kegiatan dan itu lebih baik daripada memberi mereka gadget.
(rdn)