Jakarta -
Nggak ada yang bisa menduga kalau anak pertama usianya bakal beda jauh banget dengan adiknya. Seperti Ussy Sulistiawaty nih, Bun. Usia putri pertamanya, Amel terpaut kurang lebih 12 tahun dengan si bungsu, Sheva. Tapi
Ussy Sulistiawaty punya cara untuk menghadapi situasi itu, Bun.
"Perbedaan usia yang sangat jauh ada untungnya dan ada nggaknya. Untungnya ya kakaknya sudah bisa ikut membantu mamanya untuk merawat adiknya. Tapi bagian nggak enaknya, kadang aku khawatir ada kecemburuan," tutur Ussy saat ditemui usai sebuah acara di bilangan Kemayoran, Jakarta Utara beberapa waktu lalu.
Ussy mengaku, dulu kadang-kadang dia masih sering ke kamar anak pertama dan ke-duanya, Amel dan Ara. Entah cuma tidur-tiduran bareng ataupun mendengarkan musik. Tapi sekarang, karena Amel dan Ara sudah besar Ussy nggak terlalu capek dan sibuk meladeni semua anaknya. Ya, Amel dan Ara bisa dibilang udah lebih mandiri.
"Sekarang, mereka aku suruh tidur sendiri. Kalau weekend aku suruh anak-anak semuanya tidur sama aku, jadi di kamar gelar kasur sudah kayak pepesan. Terus baru-baru ini aku sama Elea (putri ke-tiga) dan Sheva (putri ke-empat) suka masuk ke kamar Amel dan Ara. Meskipun lagi ngerjain PR aku ganggu-gangguin sambil bercanda gitu. He-he-he," ujar istri Andhika Pratama ini.
Ussy merasa, mungkin bagi anak-anaknya usaha yang ia lakukan sebagai ibu supaya si kakak nggak terlalu cemburu pada adiknya masih kurang. Ya, walaupun Amel dan Ara menunjukkan nggak ada masalah dengan itu tapi Ussy nggak tahu nih apa yang ada di benak anak pertama dan k-duanya itu.
"Selain itu juga aku selalu mengajak keempatnya untuk jalan-jalan, meskipun Mas Dhika sabtu minggu seringkali masih kerja. Pokoknya aku ayo aja deh kalau jalan sama anak-anak," tutup
Ussy Sulistiawaty.
Soal kakak dan adik, bagaimanapun bisa terjadi sibling rivalry di antara mereka. Tapi ini tergantung juga berbagai faktor kayak beda usia, gimana hubungan kakak dengan adiknya, si adik ini anak ke-berapa dan gimana persiapan ayah bunda untuk mempersiapkan si kakak jelang punya adik, demikian disampaikan psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi dari RaQQi Human Development and Learning Centre.
Ratih mengatakan beda usia jauh sebenarnya secara positif, si kakak bisa membantu bunda mengurus adiknya. Tapi, ada efek secara psikologis bagi kakak, misalnya dia selama waktu yang lama jadi anak bungsu, mungkin ada perasaan malu saat punya adik lagi.
"Tapi ini tergantung lagi dari bagaimana si individu. Kalau kakaknya tipe orang santai dan tidak terlalu ambil pusing, bisa saja dia merasa lucu memiliki adik kecil atau bahkan seperti dia punya keponakan. Sehingga, tidak ada kecemburuan" kata Ratih dikutip dari detikHealth.
(aci/rdn)