Pittsburgh, Pennsylvania -
Inspirasi bisa datang dari pengalaman kita. Termasuk yang dialami seorang ibu nih, Bun. Dia melahirkan anak kembarnya ketika kuliah doktor. Nah, pengalaman menyusui si kecil bikin si ibu membuat inovasi alat pumping
ASI.
Katherine Hornbostel adalah nama ibu itu. Dia membuat alat pumping yang diberi nama Pump2Baby. Katherine sendiri adalah asisten profesor teknik mesin dan sains material di University of Pittsburgh Swanson School of Engineering. Dia memutuskan untuk membuat desain pompa payudara modern dan menciptakan teknologi yang akan membuat memompa seperti menyusui.
Katherine menggagas ide ini setelah melahirkan anak kembar saat dia menjalani studi doktor di Massachusetts Institute of Technology, Kala itu, Katherine memutuskan untuk ikut lomba Hackathon Pompa Payudara setelah enam bulan menjadi ibu. Keren ya, bunda yang satu ini.
"Mengikuti Hackathon itu menempatkan saya pada pola pikir untuk menciptakan produk baru bagi para ibu dan dua tahun kemudian saya mengajukan paten 'mom-tech' pertama saya yakni Pump2Baby," kata Katherine dikutip dari News Medical.
Katherine juga memahami berbagai permasalahan bagi ibu menyusui seperti kesulitan 'latch on', menyusui anak kembar juga kendala menyusui saat ibu kembali bekerja. Menurut Katherine banyak wanita berjuang untuk menyusui dan mulai memompa ASI. Untuk itu ia ingin menciptakan sesuatu untuk mengurangi frustrasi pada ibu yang memerah ASI.
Pump2Baby adalah aksesori pompa payudara. Pengguna mulai memompa secara hands-free (lepas tangan) dan setelah susu terakumulasi dalam botol ASI perah bayi dapat langsung menghisapnya. Selain itu terdapat sebuah katup khusus di bagian bawah setiap botol untuk mencegah susu bocor sampai bayi mulai mengisap.
 Foto: Lacteck.com |
Kata Katherine, memerah ASI, kegiatan pumping, membersihkan alat pumpin lalu memberi ASI perah bisa lebih cepat dilakukan dengan Pump2Baby ini. Sehingga, ketika memompa ASI bunda juga bisa sembari melakukan hal lain.
"Banyak wanita, termasuk saya, waktunya habis karena memompa susu sepanjang waktu. Saya pikir bagian tersulit bagi saya adalah bahwa saya tidak bisa merawat bayi kembar saya ketika saya terus-menerus melekat pada pompa itu. Jika saya punya Pump2Baby ketika anak-anak saya saat itu masih bayi, saya pasti akan memompa lebih lama," tutur Katherine.
Selain fitur hemat waktu, Pump2Baby juga memiliki manfaat lain dari menyusui yaitu pengalaman ikatan ibu dengan anaknya. Kemampuan untuk memompa dan memberi ASI pada saat yang sama membuat ibu dapat memegang bayi saat memompa
ASI, demikian dikutip dari Lackteck.
Katherine percaya bahwa produk ini akan mengubah cara kita beraktivitas dan berharap itu akan memacu inovasi masa depan. Dia menghitung ibu bisa menghemat waktu kurang lebih 180 jam selama enam bulan menyusui secara eksklusif. Efisiensi waktu ini berarti bisa membuat kita punya lebih banyak waktu yang dihabiskan bersama si kecil atau melakukan hal lainnya.
(rdn/rdn)