Jakarta -
Dulu saat anak saya masih bayi, dia begitu tergantung pada ibunya. Mungkin karena dalam dekapan
ibunyalah dia merasa lebih nyaman. Selain itu, dari ibunyalah juga dia bisa mendapatkan makanan melalui air susu ibu (ASI). Sejak si kecil lahir, mau ke salon untuk potong rambut saja sulit, karena si kecil nggak bisa ditinggal dan nggak ada yang menjaga.
Nah, saat si kecil bertambah usia dan kini sudah balita, apakah seorang bunda jadi lebih santai? Kalau buat saya nggak juga sih, Bun. Karena saat mereka beranjak besar, bisa menyuarakan keinginan untuk ikut ke manapun kita pergi.
Teman saya yang
ibu bekerja merasa kelak saat anaknya sedikit lebih besar, akan membuatnya lebih cepat bergerak. Nyatanya, dia sering kesiangan berangkat ke kantor untuk menunggu anaknya mandi, sarapan, dan pakai sepatu sendiri. Di malam hari saat sudah sampai rumah pun si kecil maunya ditemani bermain dan beraktivitas.
Chaunie Brusie adalah seorang ibu yang juga menyangka akan lebih santai saat anaknya sedikit lebih besar. Chaunie pikir anaknya akan lebih mandiri, sehingga dirinya sebagai seorang ibu bekerja akan menjadi lebih produktif.
Bagaimana kenyataannya? "Ternyata saya jadi kurang produktif daripada ketika mereka masih kecil," kata Chaunie seperti dilansir mom.me
Chaunie tak tahu apa yang menyebabkan ia makin kewalahan ketika anaknya sudah besar. Tapi, ia punya teori dan alasan sendiri, Bun. Simak yuk siapa tahu sama seperti yang Bunda hadapi.
1. Tekanan"Ketika saya menjadi ibu baru, saya terdorong untuk melakukan banyak hal yang membuktikan saya adalah ibu yang baik. Saya berpikir jika saya bisa mempunyai karier yang sukses dan meluncurkan bisnis baru, menulis buku, serta berlari setengah maraton dan masih membuat permainan, saya akan membuktikan pada diri saya sendiri dan kepada dunia bahwa saya adalah 'ibu yang baik'" tutur Chaunie.
Tapi kata Chaunie tekanan itu membuatnya betul-betul kelelahan. Apalagi tekanan sering kali didasarkan pada seberapa banyak yang bisa dilakukan atau seberapa baik semua hal bisa dilakukan.
"Saya berusaha mengurangi tekanan pada diri saya sendiri dan sebagai akibatnya, saya bekerja dengan kegelisahan yang berkurang belakangan ini. Dan itu belum tentu merupakan hal yang buruk," ujar Chaunie.
 Anak Makin Besar, Lebih Santai atau Makin Sibuk, Bun?/ Foto: Thinkstock |
2. Betapa Cepatnya Waktu BerlaluChaunie bilang dia sedang menuju di masa anak mulai besar. Kini, anak-anaknya semakin dekat dengan masa-masa menggunakan pembalut atau belajar memaki bra, bukan popok seperti ketika mereka masih kecil.
"Saya tahu waktu saya terbatas dan berharga dengan anak-anak saya, terutama di tahun-tahun 'ajaib; saat mereka masih mencium saya saat pergi ke sekolah dan ingin berpelukan di sofa," tambah Chaunie.
3. Kelelahan Hadir dengan Cara yang BerbedaBunda mungkin pernah mendengar bagaimana anak yang lebih besar akan berhadapan dengan masalah yang lebih besar. Kata Chaunie, itu benar adanya.
"Meskipun tidak ada yang bisa dibandingkan dengan kelelahan fisik, kelelahan jiwa pada saat anak baru lahir, menyusui, kolik dan mastitis, kelelahan mengasuh anak-anak besar masih merupakan wilayah yang belum dipetakan untuk saya. Dengan demikian, saya butuh waktu untuk menyesuaikan diri," imbuh Chaunie.
 Anak Makin Besar, Lebih Santai atau Makin Sibuk, Bun?/ Foto: thinkstock |
4. Waktu Tidur Siang HilangChaunie merasa tidur siang adalah waktu yang sangat berharga, apalagi di hari libur. Tapi ketika anaknya berulang tahun kedua, aktivitas tidur siang Chaunie nggak lagi ada.
"Saya bahkan tidak menyadari betapa saya membutuhkan istirahat selama hari saya, tidak hanya untuk mengerjakan tugas-tugas, tetapi sebagai cara saya untuk mengisi ulang dan beristirahat," ucap wanita yang berprofesi sebagai bidan itu.
Chaunie merasa mungkin dirinya bukan ibu yang produktif, tapi ia berharap bisa belajar menyesuaikan diri sehingga bisa menemukan keseimbangan dalam hidup.
(Nurvita Indarini)