Singapura -
Tak ada formula khusus untuk
mengasuh anak-anak, karena tiap anak unik, Bun. Selain itu tak ada cara yang sempurna dan sangat mudah dalam membesarkan
anak.
"Orang tua melakukan yang terbaik yang mereka dapat, yang berbeda untuk setiap orang berdasarkan budaya, nilai, dan keyakinan," kata Mei-Ling Hopgood, penulis buku 'How Eskimos Keep Their Babies Warm: And Other Adventures in Parenting' kepada Business Insider.
Menurut Mei-Ling, yang terpenting memilih strategi dan nasihat pengasuhan yang cocok untuk Bunda dan keluarga. Karena itu kita tentu bisa mengadopsi ide-ide yang berbeda dari budaya yang berbeda.
Mei-Ling menghabiskan banyak waktu untuk meneliti strategi pengasuhan di seluruh dunia untuk bukunya. "Saya menggunakan apa yang saya inginkan dan meninggalkan apa yang sepertinya tidak sesuai dengan saya," katanya.
Berikut ini beberapa strategi unik yang digunakan untuk membesarkan anak-anak di seluruh dunia.
1. Di Denmark, orang tua mengubah situasi negatif menjadi situasi yang positif
Menurut The Danish Way of Parenting, orang tua di Denmark sering memperbaharui emosi negatif dengan yang lebih positif. Hal ini untuk mengajarkan anak-anak mereka tentang optimisme.
Orang tua di Denmark memilih fokus meningkatkan hal-hal yang positif dengan menunjukkan bagaimana mereka dapat meningkatkan apa yang sudah diraih.
2. Di Kepulauan Polinesia, anak-anak yang lebih tua mengurus anak-anak yang lebih muda
Di Polinesia, beban mengasuh anak tidak hanya jatuh ke orang tua, tetapi juga untuk saudara yang lebih tua. Bahkan anak-anak muda usia pra-sekolah juga ikut membantu lho, Bun, berdasarkan laporan NPR.
3. Di Argentina, waktu tidur tidak ketat
Orang tua di Argentina, cenderung lebih santai soal pandangan tidur. "Anak-anak harus ambil bagian dari kegiatan keluarga di malam hari," kata Mei-Ling. Praktik pengasuhan ini juga terjadi di Spanyol.
Padahal, kalau waktu tidur anak benar bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur bayi dan balita lho. Anak-anak yang tidak mendapatkan tidur cukup akan berdampak kepada kepribadian, memori, perhatian, dan emosi sang anak. Biasanya anak akan mudah marah, tidak bisa berkonsentrasi dan memiliki memori yang lemah seperti dikutip detikHealth.
4. Di Prancis, orang tua mengajari anak-anak bahwa makanan itu sesuatu yang harus dinikmati
Mei-Ling mengatakan satu hal yang sering dilakukan orang tua di Prancis adalah mengajar anak-anak bahwa waktu makan itu menyenangkan sehingga jangan dilakukan terburu-buru. Selain itu, orang tua Prancis mengadopsi sikap yang lebih santai pada waktu makan daripada memaksa anak-anak untuk makan hal-hal tertentu.
"Makanlah makanan yang kaya nutrisi, cobalah sesuatu yang kami coba atau tidak," kata Mei-Ling tentang pola pikir orang tua Prancis.
5. Di Jepang, banyak orang tua menaruh kepercayaan pada anak saat menggunakan transportasi umum
Di negara-negara tertentu, Mei-Ling mengatakan orang tua lebih menaruh kepercayaan pada anak-anak mereka, baik karena kebiasaan maupun kebutuhan. Misalnya, anak-anak kecil di Jepang sering naik kereta untuk jangka waktu yang lama dan pergi ke sekolah sendiri.
Orang tua Jepang masih memiliki teknologi untuk berhubungan dan atau melacak anak-anak mereka. Beberapa orang tua di Jepang bahkan membiarkan anak-anak mereka menjalankan tugas bersama-sama tanpa orang tua yang menyertainya.
6. Di Vietnam, anak-anak mulai diajari toilet training di usia 9 bulan
Kalau saya pribadi melatih anak ke toilet sesudah usia 2 tahun. Tapi, beberapa negara Asia, seperti Vietnam dan China, toilet training sudah berlangsung pada usia sekitar 9 bulan, Bun.
Menurut sebuah penelitian, orang tua Vietnam menggunakan suara siulan tertentu sebagai isyarat untuk 'mengingatkan' bayi mereka untuk buang air.
7. Di China, kakek-nenek memainkan peran penting dalam pengasuhan
Di China, kakek-nenek sering tinggal bersama anak-anak dan cucu mereka. Karena anak-anak dan cucu dinilai akan lebih aktif jika dalam pengasuhan mereka. Jika orang tua di AS mungkin menyewa pengasuh anak untuk mengawasi anak-anak mereka, orang tua di China sering bergantung pada anggota keluarga lainnya, seperti kakek-nenek.
(nwy)