Jakarta -
Saat belajar
puasa sehari full, nggak jarang ketika memasuki 'jam kritis' di atas jam 2 siang, anak rewel nih. Kalau udah begini,kita bisa bingung deh dibuatnya.
Kayak keponakan saya nih, Bun. Ketika umur 7 tahun dan dia belajar puasa sehari full, di atas jam 3 sore dia udah mulai cranky. Keponakan saya ini mengeluh lapar dan haus tapi disuruh berbuka puasa dia nggak mau. Alhasil, bundanya pun serba salah.
Kalau kayak gitu, apa yang baiknya dilakukan orang tua? Psikolog anak, remaja, dan keluarga dari Tiga Generasi Samanta Ananta bilang, orang tua perlu memahami kalau puasa atas inisiatif anak sendiri, maka dia mengharapkan mendapat apresiasi yang lebih dari orang dewasa di sekitarnya.
"Anak ingin lebih diakui kemampuannya sama dengan orang yang sudah dewasa di sekitarnya. Maka perlu diberikan pengertian bahwa ini masih belajar puasa, puasanya belum bersifat wajib, serta dijelaskan lebih mengenai efek samping jika puasa dipaksakan dalam kondisi fisik tertentu," kata Samanta waktu ngobrol sama HaiBunda.
Jadi, ketika ditawarkan berbuka anak nggak mau, kita nggak perlu memaksanya, Bun. Yang penting, kita tekankan ke anak kalau memang dia mau berbuka
puasa nggak apa-apa kok. Samanta menambahkan dengan penjelasan yang logis religius, anak bisa kok lebih memahami esensi atau nilai utama dari puasa yang dia jalani.
Samanta menambahkan contoh dari orang tua yang menjalankan puasa adalah kunci utama keberhasilan kita mengajarkan anak menjalankan ibadah puasa, Bun. Kalau orang tua menunjukkan perilaku yang bijak selama puasa, anak juga akan mengikutinya.
"Di situasi yang berbeda, jika orang tua juga belum bijak menjalankan
puasa maka sulit pula untuk anak memiliki figur ideal sebagai penguat dan pengingatnya dalam menjalankan ibadah puasa," kata Samanta.
(rdn)