Pennsylvania, AS -
Mengigit kuku kadang jadi problem bagi orang tua dan tentunya
anak. Tapi, siapa sangka dari kebiasaan menggigit kuku bisa tercetus ide dari seorang anak untuk membuat hiasan kuku palsu.
Ya, itu dia yang dilakukan bocah 10 tahun asal Pennsylvania bernama Melanie. Si ibu, Serafina Pena melarang Melania mengigit-gigit kukunya karena hal ini udah jadi kebiasaan buruk Melanie, Bun. Tapi, Melanie nggak langsung nurut begitu aja. Dia berjanji nggak mengigit kuku lagi kalau sang ibu mengizinkannya untuk menghias kuku.
Serafina menceritakan putrinya ini justru nggak kehabisan akal. Melanie memutuskan untuk membuat kuku palsunya sendiri dari lilin mainan. Hasilnya pun rapi seperti dipoles oleh pegawai salon, Bun, hi-hi-hi. Foto kuku Melanie ini kemudian dibagikan Serafina di Twitter dan ternyata respons dari netizen sangat banyak.
Orang-orang sangat kagum dengan kepandaian Melanie dalam menghias kuku. Beberapa komentar dari netizen antara lain, 'Berapa harga yang ia kenakan?', 'Dia memiliki cat kuku yang matte', 'Dia akan berinvestasi dalam keahliannya'.
Banyak yang menduga kelak Melanie akan jadi beauty guru khususnya di bidang nail art. Soal bakat anak yang terpendam seperti Melanie, Bun, menurut psikolog anak dan keluarga, Ajeng Raviando, sebagai orang tua sudah sepatutnya kita bisa melihat keunikan anak. Karena itu potensi anak bisa diidentifikasi sejak dini. Ajeng menyayangkan nih, Bun, kadang masih ada orang tua yang berpikir hal terpenting dari potensi anak adalah nilai akademis yang bagus.
"Tapi apakah
anak kita punya kompetensinya? Punya minat terhadap apa yang kita arahkan? Karena kalau tidak, alangkah sayangnya kalau memang anak ternyata ada kompetensinya di hal lain dan nggak terasah karena kemauan kita. Ini penting, jangan terpaku sama kecerdasan akademik semata," kata Ajeng saat ngobrol sama HaiBunda.
Kecerdasan akademis nggak melulu yang nomor satu kok, Bun. Banyak juga kecerdasan anak lainnya yang bisa diasah. Misalnya anak nilai matematikanya biasa aja tapi dia jago bikin karya seni. Kalau begitu, nggak ada salahnya kita asah kemampuan anak di bidang seni kan?
(rdn)