Jakarta -
Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) bisa jadi pilihan metode ketika pasangan suami istri hendak memiliki momongan. Bila Bunda dan suami ingin menjalani prosedur bayi tabung, ada syaratnya nih, Bun.
Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) termasuk teknologi reproduksi berbantu (TRB) dengan cara mengawinkan sperma dalam jumlah tertentu dengan sel telur, diletakkan dalam sebuah cawan berisi medium tertentu. Untuk pelaksanaannya, menurut dr Ivan Sini SpOG dari Morula IVF Indonesia nggak boleh sembarangan.
"Nggak bisa setelah menikah ujuk-ujuk minta prosedur bayi tabung. Ada beberapa persyaratannya yakni pasangan yang sudah sah secara sipil, bukan pasangan yang sejenis, bukan pasangan yang sendiri atau single," tutur dr Ivan dalam temu media IVF Morula di Menteng, Jakarta, Jumat (24/8/2018).
Selain itu nggak boleh ada donor atau surrogate dan nggak boleh ditanamkan pada pasangan yang meninggal dunia, Bun. Sebelum menjalani prosedur bayi tabung pasangan suami istri juga mesti menyiapkan mental dan fisik. Kata dr Ivan suami harus sehat fisik dan mental karena bisa memengaruhi kualitas spermanya.
"Sedangkan untuk istri syarat lainnya ada usia. Kebanyakan orang mencoba bayi tabung atau IVF usia 35 ke atas, jadi kalau bisa diperhatikan usianya karena memengaruhi tingkat keberhasilan," tutur dr Ivan.
Kita perlu tahu, Bun, gaya hidup berkaitan dengan kesuburan. Untuk itu dr Ivan berpesan supaya gaya hidup sehat perlu dijaga supaya tingkat keberhasilan bayi tabung yang dijalani baik. Terkait biaya, menurut pandangan dr Ivan upaya bolak-balik ke dokter kesuburan kalau dikalkulasi sama saja, Bun, dengan prosedur bayi tabung.
Nah, berapa kisaran biaya untuk prosedur
bayi tabung? Di kesempatan yang sama, Tya Ariestya selaku pasien IVF bilang untuk mempersiapkan semuanya di luar biaya persalinan sekitar Rp 60 juta - Rp 100 juta.
(rdn)