Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Penanganan Stunting Jika Usia Anak Sudah Lebih dari 2 Tahun

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Jumat, 31 Aug 2018 08:53 WIB

Apa yang bisa dilakukan bila stunting terjadi saat 1.000 Hari Pertama Kehidupan sudah lewat atau anak sudah berumur lebih dari 2 tahun?
Penanganan stunting bila usia anak sudah lebih dari 2 tahun/ Foto: thinkstock
Jakarta -

Stunting memang bisa dicegah di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak. Namun, pada beberapa kasus bukan nggak mungkin stunting sudah terjadi dan 1.000 HPK sudah lewat. Kalau seperti itu apa yang bisa kita lakukan?

"Sebenarnya yang bisa kita lakukan adalah memberi stimulasi, imunisasi dan pencegahan infeksi. Dari penelitian pencegahan stunting memang efektifnya di 1.000 HPK karena di 1.000 HPK itu sinapsnya lebih bagus. Saraf juga lebih bagus sehingga perkembangan otaknya lebih optimal," tutur dr Minerva Riani Kadir SpA dari RS Sari Asih Ciputat.

Diakui dr Minerva memang ada beberapa kekurangan jika intervensi stunting dilakukan di atas 1.000 HPK. Namun, bukan berarti ibu putus asa dan si kecil nggak diapa-apakan ya, Bun. Apa sih, Dok, yang bisa kita lakukan?

"Pertama pencegahan infeksinya, jangan sampai anak sudah gizinya kurang kondisinya diperberat dengan infeksi. Cara mencegah infeksi dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat dan pemberian imunisasi dasar," tutur dr Minerva.



Kemudian, asupan gizi anak dibetulkan nih, Bun. Pastikan si kecil mendapat makanan yang mengandung 4 bintang yaitu protein hewani, karbohidrat, sayur dan buah serta kacang-kacangan. Jangan lupa, terus pantau pertumbuhan anak dengan melihat tinggi dan berat badannya di sekolah, PAUD, atau puskesmas.

Orang tua juga perlu memberi stimulasi karena kata dr Minerva ibaratnya kita udah kecolongan di 1.000 HPK nih, Bun. Seperti apa sih stimulasinya? dr Minerva bilang stimulasi pada anak berupa kegiatan bermain. Jadi, ciptakan beragam permainan dan jangan menyerah hanya pada gadget. Sebab permainan 2 arah dengan orang tua, teman, atau peer group akan menciptakan komunikasi 2 arah.

"Pembatasan penggunaan media merangsang kemampuan motorik kasar, motorik halus dan kemampuan anak bersosialisasi lalu kemandirian. Ketika kemampuan sosial anak lebih bagus, personalnya juga lebih bagus. Anak jadi lebih mudah bergaul, problem solving-nya juga lebih bagus kok," tutur dr Minerva.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda