Jakarta -
Ketika anak sudah bisa makan, terlebih jika makannya lahap, rasanya happy banget ya, Bun. Namun, nggak semua anak 'perjalanan' makannya mulus, ada yang susah makan bahkan ada
anak suka mengemut makanannya. Duh, apa ya penyebabnya?
Menurut dr Edi Setiawan Tehuteru, SpA(K), MHA, mayoritas anak nggak bisa makan karena jadi menunya tidak bertekstur. Anak yang makan seperti itu akan sulit makan padat.
"Ada yang jika dikasih makan padat sekali langsung muntah. Di bawah enam bulan, anak memang masih ASI ekslusif makannya cuma menelan saja. Begitu enam bulan dikasih MPASI, kalau makanannya nggak bertekstur anak tetap menelan. Jadi kalau bertekstur sedikit langsung keluar (dimuntahin)," tutur dr Edi kepada HaiBunda.
dr Edi menyarankan agar MPASI anak disaring. "Tren zaman sekarang,
anak nggak mau makan malah dikasih susu. Jadi udah enak-enak ngunyah makanan (bertekstur) balik lagi ke primitif yang langsung menelan makanan. Akhirnya anak suka mengemut makanan," lanjut dr Edi.
 Ini Lho Penyebab Anak Suka Mengemut Makanan/ Foto: Thinkstock |
Ketika penyelesaiannya hanya diberikan susu, begitu anak dikasih makanan langsung malas ngunyah. dr Edi menyebutkan penyebab anak suka emut makanan karena dia malas mengunyah. Sudah terbiasa dengan makanan yang bisa ditelan langsung, Bun.
Sudah capek-capek memasak, si kecil hanya makan sedikit. Yang lebih bikin sedih, makanan yang sudah masuk ke mulut dilepehkan. Kalau menuruti emosi semata, rasanya pasti kesal dan ingin marah.
"Anak memang mengalami proses untuk belajar mengenal makanan. Dalam proses itu, penting untuk selalu menunjukkan kasih sayang kita. Jangan memperlihatkan kekhawatiran di depan anak," saran dr Alinda Rubiati Wibowo SpA (K) dikutip dari
detikcom.
Memperlihatkan kekhawatiran maupun kekesalan di depan anak nggak akan menyelesaikan masalah. Sebab anak belum memahami bagaimana lelahnya orang tua menyiapkan makanan untuknya. Dengan memperlihatkan kekhawatiran dan kekesalan malah membuat anak makin tidak mau makan.
"Coba berikan makan ke anak secara bertahap. Berikan sedikit tapi sering dan bervariasi. Siapa tahu anak bosan dengan makanannya jadi nggak mau makan," tutup dr Alinda.
(aci/nwy)