Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cara Novita Angie Hindarkan Anak dari Pelecehan Seksual

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Sabtu, 27 Oct 2018 15:35 WIB

Presenter Novita Angie punya cara sendiri untuk melindungi anak dari pelecehan seksual. Apa itu?
Cara Novita Angie Hindarkan Anak dari Pelecehan Seksual/Foto: Instagram
Jakarta - Zaman serba canggih dan digital sekarang ini tak pelak membuat orang mudah melakukan apapun dan di manapun, termasuk pelecehan seksual. Nggak sedikit lho kasus pelecehan seksual yang bermula dari dunia maya termasuk media sosial (medsos). Nah, presenter sekaligus penyiar radio Novita Angie punya cara sendiri dalam melindungi putri bontotnya dari pelecehan seksual.

"Aku suka nemenin anak, ke manapun ia pergi hingga sekarang," kata Novita Angie saat ngobrol dengan HaiBunda.

Bukannya mau jadi orang tua atau ibu yang protektif, tapi salah satu alasan kenapa Novita Angie selalu berusaha temani anak adalah untuk menghindarkan putrinya Jemima dari perlakuan pelecehan seksual. Terlebih kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak sangat marak belakangan ini. Karena Novita Angie juga selalu mengawasi aktivitas anak di medsos dan dalam keseharian.

"Makanya ada beberapa alasan kenapa aku masih temani anakku pergi ke mana-mana. Banyaknya kasus pelecehan seksual membuatku lebih hati-hati, ya memang Jemima udah tahu soal ini dan sering aku bilangin. Termasuk dalam medsosnya, dia punya followers banyak, suka aku kasih tahu yang mana perlu diladenin yang mana perlu diblok," papar ibu dua anak ini.

Wanita yang akrab disapa Angie ini juga sering kasih tahu anaknya beberapa hal penting ketika berada di luar atau jauh dari rumah. Misal ketika karyawisata dan ingin ke toilet lebih baik minta temani teman, jangan cuma berdua, apalagi sendiri. Lebih baik kalau ramai-ramai.

 Cara Novita Angie Hindarkan Anak dari Pelecehan SeksualIlustrasi anak takut dilecehkan seksual orang lain. Foto: iStock
"Kita nggak ada tahu kan niat orang, kalau ramai kan seenggaknya aman gitu. Anakku yang perempuan ini soalnya badannya kecil, jadi selalu aku kasih tahu biar hati-hati," tutur Novita Angie.

Novita Angie pun bukan seorang ibu yang 'ngekor' anak-anaknya kok, Bun. Ia punya trik sendiri supaya saat ditemani si kecil nggak risi. Ya, anak-anak kan pada umumna enggan ditemani ayah atau ibunya saat pergi bareng teman-temannya.

"Nggak sih dia nggak risih. Toh aku nggak ngintilin mereka, misal nih anakku lagi mau nonton film bareng teman-temannya, ya sudah aku pun nongkrong di mana gitu nungguin dia. Ada juga kok ibu-ibu dari temannya yang 'sealiran' sama aku dan temani anaknya jalan. Nanti si ibu-ibu ngumpul di satu titik, anaknya udah pada selesai nonton ya sudah kita pulang," imbuh Novita Angie.

Psikolog anak dan remaja, Efnie Indrianie mengatakan efek yang didapat ketika anak mengalami pelecehan seksual adalah anak bisa mengalami gangguan paranoid, trauma berkepanjangan. Sering kali yang mengalami trauma seperti itu ketika dewasa mereka bermasalah terkait hubungan dengan laki-laki lain.

"Anak pandangannya jadi negatif pada laki-laki lain," ujar Efnie Indrianie seperti dilansir detikcom.

Di sisi lain, upaya pencegahan perlu dilakukan agar anak terhindar dari pelecehan seksual. Terutama dengan mengajarkan apa yang disebut dengan 'underware rule'. Metode ini diperkenalkan Dewan Uni Eropa, mengingat tingginya kasus pelecehan seksual di benua tersebut. Underwear rule adalah suatu bentuk komunikasi antara orang tua dan anak untuk membantu mengajarkan pada anak-anak bahwa semua hal yang ditutupi pakaiannya, terutama yang ditutupi pakaian dalam, adalah milik mereka sendiri.

Anak perlu memahami bahwa area pribadi di tubuhnya memang benar-benar pribadi. Sehingga, anak tidak akan mengizinkan orang lain untuk menyentuh atau melihatnya. Jika mereka memiliki masalah atau tidak nyaman dengan tubuh atau area pribadinya, maka anak harus berbicara dengan orang dewasa yang dipercaya.
(aml/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda