Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Cara Menangani Anak Keras Kepala dan Suka Melawan Orang Tua

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 14 Nov 2020 11:57 WIB

Ibu dan anak
Cara Menangani Anak Keras Kepala dan Suka Melawan Orang Tua/ Foto: iStock

Sifat anak yang keras kepala dan suka melawan seringkali membuat orang tua kesal. Kemauan keras anak yang sulit dikontrol ini bisa menjadi tantangan emosional bagi orang tua, Bunda.

Dr. Laura Markham, penulis buku Peaceful Parent, mengatakan bahwa anak yang keras kepala adalah anak yang bersemangat dan berani. Mereka ingin mempelajari banyak hal untuk diri sendiri dibandingkan menerima masukan dari orang lain.

"Mereka sangat ingin mengendalikan diri mereka sendiri dan kadang-kadang akan menempatkan keinginan mereka selalu benar di atas segalanya," kata Markham, dilansir Motherly.

Seringkali anak keras kepala mengalami perebutan 'kekuasaan' dengan orang tua mereka sendiri. Menghadapi anak keras kepala butuh trik khusus dari orang tua.

Dikutip dari buku 77 Permasalahan Anak dan Cara Mengatasinya oleh Ana Widyastuti, M.Pd, Kons, berikut 7 cara menangani anak keras kepala dan suka melawan. Klik next ya, Bunda.

Simak juga alasan kenapa Bunda tak boleh memarahi anak di depan umum, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Cara Menangani Anak Keras Kepala dan Suka Melawan Orang Tua

Ibu dan anak

Cara Menangani Anak Keras Kepala dan Suka Melawan Orang Tua/ Foto: iStock

1. Dengarkan kemauan anak dan cara berpikirnya

Komunikasi adalah hal terpenting dalam menghadapi anak keras kepala, Bunda. Jika kita ingin anak mendengar, maka kita harus menjadi pendengar yang baik.

Anak keras kepala cenderung memiliki pendapat yang kuat dan senang berdebat agar keinginannya dipenuhi. Anak bisa berubah menjadi keras kepala jika pendapatnya tak lagi didengar oleh orang lain.

Cobalah untuk mendekati si kecil dan dengarkan apa yang dia mau. Hal ini bisa membuatnya merasa penting dan menjadi lebih tenang tanpa melawan.

Bunda juga sebaiknya memahami cara berpikir si kecil ya. Semakin banyak orang tua mengenal anaknya, maka semakin baik pula cara mereka menghadapi anaknya.

2. Hindari memaksa dan selalu melarang anak

Anak yang sering dipaksa cenderung akan memberontak dan melakukan apa saja yang seharusnya tidak mereka lakukan. Saat ini anak bisa berubah menjadi keras kepala.

Ciri umum dari anak keras kepala biasanya suka menentang. Daripada memaksa, coba berikan respons tertentu yang membuat si kecil nyaman sehingga dia merasa diperhatikan.

Menurut Susan Stiffelman dalam buku Parenting Without Power Struggles, orang tua bisa membangun hubungan baik dengan anak keras kepala. Cara ini dapat meluluhkan hati anak sehingga menjadi lebih penurut.

Selain itu, Bunda juga hindari selalu melarang anak ya. Anak sering dimarahi dan terlalu sering dilarang bisa bisa berdampak buruk. Larangan hanya akan menambah rasa penasaran bagi anak dan menjadikannya pembohong.

3. Hadapi dengan tenang

Kunci menghadapi anak keras kepala adalah tenang dan sabar. Lakukan kegiatan yang dapat membantu Bunda tenang, seperti meditasi, olahraga, mendengarkan musik, dan aktivitas lain yang bisa meningkatkan suasana hati.

Carilah kegiatan yang bisa juga menenangkan si kecil. Misalnya, menyetel musik di rumah karena bisa memengaruhi suasana hati anak lebih tenang dan tidak tantrum.

Sebaiknya Bunda jangan emosi saat menghadapi anak keras kepala. Sikap cenderung marah-marah atau membentak malah bisa membuat anak semakin keras kepala dan melawan.

4. Berikan anak pilihan

Untuk menghadapi anak keras kepala, gunakan trik-trik khusus dengan memberikannya pilihan. Misalnya, saat kita ingin anak tidur dan berhenti nonton TV, maka berikan pilihan buku cerita untuk didongengkan sebelum tidur.

Alihkan perhatian anak dengan cerita menarik yang dia pilih. Kalau si kecil masih menolak, tetap bersikap tenang sambil terus mengulangi hal yang sama.

Namun, Bunda harus ingat untuk tidak menunjukkan emosi dan tetap tenang ya. Lama-kelamaan mereka akan menyerah dan mengikuti kemauan kita.

Lanjutkan membaca di halaman selanjutnya yuk, Bunda.

Cara Menangani Anak Keras Kepala dan Suka Melawan Orang Tua

Ibu dan anak

Cara Menangani Anak Keras Kepala dan Suka Melawan Orang Tua/ Foto: iStock

5. Ajak anak berdiskusi

Orang tua mungkin perlu bernegosiasi atau melakukan tawar-menawar dengan anak. Cara ini bisa menunjukkan jika orang tua tidak serta merta menolak permintaannya.

Anak akan berpikir orang tuanya sedang memberikan pertimbangan. Tanpa disadari, ini akan melatih mereka mengambil keputusan yang baik.

Cara yang tepat bukanlah dengan memaksanya, tetapi dengan memberikan pertimbangan. Tanyakan kembali alasan anak keras kepala menolak perintah orang tua. Setelah itu, ajak mereka berdiskusi untuk mengambil keputusan.

6. Hindari mempermalukan anak di depan umum

Menasihati anak yang berbuat salah tidak boleh sembarangan. Orang tua baikkknya melakukan dengan cara yang rahasia dan dengan suara lembut, namun tetap tegas.

Hindari memarahi mereka di depan umum karena bisa menyebabkan anak keras kepala. Sifat ini bisa menjadi perlawanan ketika mereka dipermalukan.

Mempermalukan di depan umum bisa meninggalkan trauma bagi anak. Mereka juga akan selalu menyangkal ketika disalahkan.

7. Hindari hukuman fisik

Beberapa orang tua masih suka mendisiplinkan anaknya agar berubah menjadi mandiri. Salah satu metode yang digunakan adalah memberikan hukuman fisik.

Sayangnya, hukuman fisik adalah hal yang salah jika dilakukan orang tua pada anaknya. Kekerasan fisik hanya membuat anak semakin keras kepala dan mengalami trauma psikologis.

Ketika anak menjadi keras kepala, maka itulah waktu bagi orang tua dan lingkungan keluarga introspeksi. Umumnya, anak menjadi keras karena meniru orang-orang di sekitarnya.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda