Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tips Mengeringkan Buku Basah dengan Mudah, Dijamin Anti Rusak

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 04 Nov 2020 19:09 WIB

Choosing a library book
Cara menyelamatkan buku basah/ Foto: Getty Images/RainStar

Jakarta - Banjir bisa menghancurkan benda-benda yang ada di dalam rumah. Salah satunya koleksi buku Ayah dan Bunda, maupun anak-anak. Apabila masih bisa diselamatkan, Bunda bisa mencoba cara ini.

Buku basah memang tak hanya karena banjir saja. Terkadang, buku yang diletakkan di mana saja bisa saja ketumpahan air minum. Bunda yang senang membacakan buku untuk terkadang lupa meletakkannya di ubin dan berakhir basah.


Sarah McGeown, dosen psikologi perkembangan di Universitas Edinburgh, mengatakan, aktivitas membaca buku cerita dan bercerita dengan anak merupakan aktivitas bonding yang menyenangkan.

Cerita juga membuat kosakata anak lebih luas dan dapat mengembangkan serta memelihara keterampilan bahasa mereka. Bahkan, membaca cerita juga membuat anak mampu berpikir kreatif, lho.

Sedangkan Martha Stewart, founder dari Martha Stewart Living Omnimedia dan penulis buku Martha Stewart's Homekeeping Handbook berbagi tips mengeringkan buku yang basah.

“Terlebih dahulu perhatikan buku yang kertasnya glossy, jika halaman kering saling menempel, kertasnya nantinya tidak dapat dipisahkan,” jelas Stewart.

Kalau buku sampai kena lumpur, tutup dan bilas buku. Baringkan buku yang basah di permukaan yang bersih. Sisipkan halaman dengan white paper towel, ganti jika lembab.

“Menyisipkan lebih dari 20 persen halaman dapat merusak penjilidan, tetapi semua buku dengan kertas glossy memerlukannya. Apabila Anda menunggu hingga lebih dari 24 sampai 48 jam, akan muncul,” tuturnya.

Kalau buku yang rusak terlalu banyak jumlahnya sehingga sulit dikeringkan dalam 48 jam, cobalah bungkus satu per satu dengan freezer paper atau wax paper. Bungkus dalam plastik dengan posisi tulang buku di bawah dan taruh di freezer. Cara ini mencegah kerusakan lebih lanjut sampai Bunda bisa membersihkannya.

“Saat mencairkan, periksa halaman setiap jam untuk melihat apakah dapat dipisahkan dengan hati-hati dan disisipkan dengan paper towel,” ujar Stewart. 
Lantas bagaimana jika muncul jamur dan fungi di buku?

Stewart  menjelaskan, kalau sudah terbentuk jamur atau lumut, segera pindahkan buku ke lingkungan yang lebih kering yang memiliki banyak sirkulasi udara.  Jangan coba-coba membersihkan buku sebelum kering.  

Pembersihan dini dapat mengotori atau menggiling fungi atau jamur masuk ke halaman dan menyebabkan noda.  Setelah kering, bersihkan debu dengan lembut menggunakan kuas berbulu alami. 

“Jika Anda melihat bintik-bintik coklat, yang disebut foxing, kerusakan di buku Anda mungkin tidak dapat dihapuskan, Foxing adalah reaksi kimia yang tidak hanya menodai kertas tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan jamur dan lumut dan menarik serangga,” sambung Stewart.

Bunda juga bisa mencium aroma yang tak sedap apabila ada jamur atau lumut di di buku. Menggunakan ampas kopi atau kotoran kucing untuk menghilangkan bau buku itu hanya mitos ya, Bunda,  dan justru dapat merusak kertas. 

“Sebaiknya, letakkan buku di ruangan dengan sirkulasi udara yang baik, suhu sekitar 70 derajat Fahreinheit atau sekitar 21 derajat celcius, dan tingkat kelembapan 45 hingga 55 persen.  Berdirikan buku dengan tegak, buka halamannya, dan biarkan selama beberapa jam. 


Tutup jika tidak berisiko merusak tulang belakang, dan ulangi proses keesokan harinya. Lakukan ini sampai baunya hilang, tetapi ketahuilah bahwa prosesnya bisa memakan waktu beberapa minggu atau bulan. 

Apabila memiliki archival paper, Bunda bisa menyisipkannya di halaman buku. Kertas ini mengandung zeolit, mineral yang menyerap bau. 

Agar terhindar dari kebasahan, Bunda bisa membuat rak buku gantung seperti dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda