Jakarta -
Kadang kita nggak bisa menilai sesuatu dari luar saja, sama halnya dalam melihat rumah tangga atau pernikahan. Kabar mengejutkan datang dari pasangan
Gading Marten dan Gisella Anastasia, yang selalu terlihat akur dan harmonis.
Dikatakan bahwa Gisel sudah melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Bisa dilihat, pasangan selebriti ini tak pernah terlihat bertengkar dan selalu romantis. Namun mendengar mereka akan bercerai, banyak orang kaget, bahkan tak sedikit netizen yang sedih.
"Papa @gadiiing jangan cerai dong dengan mama @gisel_la, kasihan Gempi kalian pasangan favorit aku ya ampun sedih dengernya," kata salah satu netizen seperti dilansir
detikcom.
Ya, memang perceraian bisa mengagetkan sebagian orang. Apalagi kalau pasangan tersebut sudah terbilang lama menjalani pernikahan dan selalu terlihat adem serta romantis. Tak terbayang mereka harus cerai atau berpisah ya, Bun.
Menurut psikolog klinis, Christina Tedja MPsi, jika ditanya mengenai penyebab perceraian, pasti banyak sebabnya. Menurutnya, zaman sekarang, usia pernikahan tampaknya bukan lagi sebagai tolak ukur untuk memprediksikan terjadinya perceraian.
"Dari mulai usia pernikahan yang 2 jam sampai puluhan tahun juga bisa aja
bercerai," kata psikolog yang akrab disapa Tina, saat ngobrol dengan HaiBunda.
Tina mengatakan, untuk mempertahankan suatu pernikahan terutama yang sedang dalam masalah, membutuhkan daya juang yang lebih. Biasanya, contoh kasus yang paling sulit ditolerir hingga berujung dengan jalan cerai misal, perselingkuhan tak berkesudahan, adiktif atau kecanduan sesuatu seperti alkohol, narkoba dan lainnya.
"Belum lagi kalau ada KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), permasalahan mental seperti gangguan kepribadian, dan sebagainya," kata psikolog yang berpraktik di Ciputra Medical Center, Lotte Shoping Avenue, Jakarta.
 Foto: (@gadiiing/Instagram) |
Tina menambahkan, bukan berarti permasalahan di luar yang disebutkan tidak krusial lho. Namun, masalah tersebut bisa teratasi karena keinginan sesama pasangan untuk membenahi rumah tangga lebih besar, jadi
perceraian pun bisa terhindarkan.
"Sayangnya, ada beberapa kasus yang jalan keluarnya justru lebih baik cerai. Jika tidak, maka akan merusak kesejahteraan istri atau pasangan dan anak," ungkap Tina.
Contohnya nih, Bun, kasus narkoba. Tina menjelaskan, sangat sulit seseorang yang di bawah pengaruh narkoba untuk berubah sekalipun demi keluarganya. Ketika tubuh tersebut adiksi akan sesuatu, jika tidak dituruti maka akan muncul tuh perilaku agresif dan marah.
"Hal seperti ini akan mengorbankan istri dan anak. Juga memengaruhi kesejahteraan anak dan istri karena akan ada efek seperti memukul, melukai dan sebagainya," tutur Tina.
(aml/muf)