Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kecemasan Tarra Budiman Menunggu Kelahiran Anak Pertama

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Kamis, 20 Dec 2018 07:10 WIB

Tarra Budiman mengaku was-was menanti predikat barunya sebagai ayah. Lantas, apa yang harus dipersiapkan ya?
Foto: Instagram
Jakarta - Tarra Budiman sedang bahagia sekaligus deg-degan menunggu kelahiran anak pertama. Aktor 32 tahun ini juga mengaku was-was karena akan menjadi orang tua baru.

"Bahagia, deg-degan, dan pastinya was was. Kan aku belum pernah megang bayi, mandiin bayi. Lihat Chicco Jerikho mandiin bayi, bisa nggak ya gue seperti itu. Itu yang gue takutin gue bisa nggak ya jadi orang tua yang bijak," ungkap Tarra Budiman, usai diskusi bertajuk 'Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menyambut Kelahiran Anak' di Kolega Primedge, Equity Tower, Jakarta Selatan, Rabu (19/12/2018).


Walau demikian, sebagai calon orang tua baru, pria kelahiran Denpasar ini mengaku sudah mempersiapkan diri terutama mental. Ia mulai sering menggali informasi dari kakak maupun rekannya yang lebih berpengalaman soal parenting.

"Yang pastinya persiapan mental, terus aku mulai banyak baca soal parenting, beli buku, baca sosial media," ujar suami Gya Sadiqah ini.

Kecemasan Tarra Budiman Menunggu Kelahiran Anak PertamaFoto: Yuni Ayu Amida

Dalam kesempatan yang sama, psikolog dan co-founder TigaGenerasi Saskhya Aulia Prima mengatakan, persiapan yang mesti dilakukan calon orang tua di antaranya persiapan fisik, mental, dana dan perlengkapan pengasuhan. Untuk persiapan fisik, pastinya mengonsumsi makanan bergizi, kemudian olahraga sebelum dan setelah melahirkan.

"Seperti senam hamil, yoga, atau olahraga ringan. Dengan olahraga emosi jadi lebih teratur sehingga bisa me-manage ketakutan saat akan melahirkan," tutur Saskhya.

Sedangkan untuk persiapan mental, Saskhya menyarankan untuk memperkaya pengetahuan dengan membaca dari sumber yang jelas. Bisa pula minta bantuan orang terdekat jika diperlukan. Dan mulailah pembagian tugas dengan suami.


"Tiap orang emang beda-beda, tapi kalau dibagi tugas itu bisa memudahkan suami dan istri, jadi meminimalisir konflik," terang Saskhya.

Saskhya juga menuturkan bahwa menjadi orang tua tidak dituntut sempurna. Tapi, menurutnya, berusahalah untuk selalu bahagia, terutama Bunda. Karena ketika otak bahagia, kita lebih percaya diri untuk mengasuh, perkembangan anak akan optimal, keluarga pun bahagia.

"it's ok to be not ok. Yang penting usahakan si ibu selalu bahagia," tutupnya. (yun)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda