Jakarta -
Bagi Bunda yang sedang hamil, perlu banget mengenal diabetes gestasional. Kata dr Handojo Tjandra, SpOG, dari OMNI Hospitals Alam Sutera, diabetes gestational terjadi karena beberapa hal. Termasuk obesitas (kegemukan), riwayat diabetes di keluarga, kena diabetes pada kehamilan sebelumnya, lalu riwayat bayi besar pada persalinan sebelumnya (bayi lahir dengan berat di atas 4 kg).
Kemudian, kenaikan berat badan berlebihan selama kehamilan dan sindrom ovarium polikistik (Poly Cystic Ovarian Syndrome). Penyebab pasti terjadinya diabetes pada ibu hamil kata dr Handojo masih belum diketahui. Namun, ada kemungkinan hormon ikut berperan karena tubuh perempuan menghasilkan beberapa hormon dalam jumlah banyak pada saat hamil.
"Salah satunya hormon yang mengganggu bekerjanya insulin. Ada hormon yang erat kaitannya dengan diabetes, yaitu hormon pertumbuhan (GH), human placenta lactogen (hPL), dan kortisol insulin. Jika terjadi gangguan pada hormon tersebut dapat menyebabkan intoleransi gula dan menyebabkan diabetes," jelas dr Handojo dalam keterangan tertulis Sequis.
 Ilustrasi hamil/ Foto: thinkstock |
Angka kejadian diabetes pada kehamilan bisa mencapai sekitar 3-5 lho, Bun. Bahkan anak yang lahir dari ibu dengan diabetes gestasional ikut berisiko kena diabetes saat dewasa. Risiko ini lebih tinggi jika dibandingkan anak yang lahir dari ibu yang non diabetes.
Data dari International Diabetes Federation (IDF) 2017 menyebutkan bahwa lebih dari 199 juta perempuan di dunia mengalami diabetes. Dengan perkiraan 1 dari 7 kelahiran dipengaruhi oleh diabetes gestasional.
"Agar tidak terkena diabetes, sebaiknya makanan yang tinggi kalori dan karbohidrat dikonsumsi oleh ibu hamil secara terkontrol agar tidak berlebihan. Akan lebih baik selama masa kehamilan, ibu mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin," tutur dr Handojo.
"Asam folat dengan dosis minimal 4 mg per hari juga sebaiknya rutin dikonsumsi calon ibu dengan riwayat diabetes. Asam folat dapat dikonsumsi rutin 3 bulan sebelum masa kehamilan. Bicarakan juga dengan dokter kandungan dan ahli gizi untuk mengetahui diet dan kadar nutrisi yang tepat untuk kondisi hamil," ujar dr Handojo.
(rdn/rdn)