Jakarta -
Ibu hamil sesekali enggak apa-apa. Tapi, jangan sampai berlebihan ya karena bisa berdampak pada bayi. Apa saja?
Ahli gizi Rebecca Malachi bilang terlalu banyak mengonsumsi makanan manis atau karbohidrat selama hamil bisa berdampak pada pertumbuhan bayi. Kelebihan gula dalam darah karena diabetes gestasional atau diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol pun dapat membahayakan bayi kata Malachi.
"Kadar gula berlebih dapat melewati plasenta dan meningkatkan kadar gula darah janin. Ini bisa meningkatkan produksi insulin dalam tubuh bayi dan dapat membuat bayi tumbuh lebih besar atau disebut makrosomia. Nah, melahirkan bayi yang besar dapat menyebabkan komplikasi seperti kebutuhan operasi caesar, kelahiran prematur dan banyak lagi," kata Malachi dilansir
Mom Junction.Berapa banyak ibu hamil boleh konsumsi gula? Menurut Malachi belum ada rekomendasi standar konsumsi gula selama kehamilan. Asupan gula yang ideal tergantung pada tingkat metabolisme, kadar gula darah, dan berat badan.
"Dalam hal apa pun, ada baiknya membatasi konsumsi gula maksimal 25 gram sehari," kata Malachi. Dampak ibu hamil terlalu banyak konsumsi gula yakni:
1. Kelebihan gula menambah kalori kosong dan mengurangi nutrisi yang ibu hamil butuhkan
2. Memperburuk gejala kehamilan seperti muntah, mulas, dan perubahan suasana hati yang sudah memuncak selama kehamilan. Gula yang berlebihan dapat membuat gejala-gejala ini lebih buruk.
3. Kelelahan. Makanan manis hanya menyediakan kalori kosong dan tanpa energi. Makanan manis mengandung sukrosa yang menyebabkan kenaikan kadar gula sementara yang diikuti oleh penurunan tiba-tiba kadar gula darah. Kondisi ini bisa membuat ibu hamil mudah lesu dan lelah.
 Ilustrasi asupan manis ibu hamil/ Foto: iStock |
4. Kekurangan gizi. Pada dasarnya, gula hanya menambah kalori kosong yang menyebabkanÂ
penambahan berat badan dan defisiensi nutrisi.
5. Menyebabkan kenaikan berat badan. Terlalu banyak konsumsi gula bisa bikin bobot ibu hamil bertambah. Nah, peningkatan berat badan berlebih saat hamil dapat menyebabkan obesitas yang bisa mempersulit persalinan.
6. Bayi jadi senang manis. Konsumsi gula saat hamil bisa memengaruhi preferensi rasa janin, bahkan sampai dia lahir.
7. Acute fatty liver (AFL). Diet ibu yang kaya akan gula yang mengandung fruktosa dapat menyebabkan sindrom lemak hati yang dapat memegaruhi metabolisme janin. Kondisi ini menyebabkan obesitas atau diabetes tipe II di kemudian hari.
"Untuk menghindari kemungkinan risiko ini, kurangi asupan gula," tegas Malachi.
Mengutip
detikcom. WHO telah merekomendasikan pembatasan asupan gula pada bukan saja ibu hamil tetapi semua orang.
Namun, khususnya pada ibu hamil, hal ini harus menjadi perhatian karena makan sehat (termasuk mengurangi gula) dibutuhkan untuk mengurangi risiko diabetes gestasional yang lazim terjadi pada ibu dengan kelebihan berat badan.
"Diabetes gestational bisa meningkatkan risiko bayi lahir terlalu besar, persalinan caesar dan
preeklampsia," kata peneliti Annabelle Bedard dari Queen Mary University of London.
Bunda, ketahui ragam manfaat teh untuk ibu hamil di video berikut.
[Gambas:Video Haibunda]
(rdn/rdn)