Jakarta -
Anak-anak suka menggambar, Bun? Suatu ketika ada seorang anak berumur 7 tahun menggambar rumah, jendelanya di lantai satu dan pintunya di lantai dua. Kita sebagai orang tua pasti berpikir, ini gambar rumahnya kok nggak wajar dan memintanya menggambar yang benar. Padahal, tanpa kita sadari cara itu sudah memadamkan
kreativitas anak, Bun.
Seorang Penulis dari India Raksha Bharadia dalam buku
Roots and Wings menjelaskan kalau orang tua bersikeras anak-anak melakukan pekerjaan yang sama setiap waktu, baik itu menjawab pertanyaan atau dalam menggambar, kita sudah mengubur kreativitas mereka. Menurut Raksha, penilaian dan evaluasi bisa mematikan kreativitas lebih cepat dari apapun.
"Ketika anak melakukan karyanya dibandingkan, kreativitasnya bisa berhenti. Mereka pun membuat pilihan yang cenderung beda. Penelitian menunjukkan orang cenderung menjadi kurang kreatif saat perhatiannya hanya terpusat pada bagaimana karya mereka akan dievaluasi," tulisnya.
Kata Raksha, kita sering mengkritik anak dengan maskud hasil karya mereka lebih baik. Tapi, tanpa disadari itu malah menurunkan kreativitas anak. Menurut Raksha, kreativitas bukanlah tentang melakukan sesuatu lebih baik daripada orang lain, melainkan tentang berpikir, menjelajah, menemukan, dan membayangkan. Daripada mencoba membuat anak menjadi lebih baik, mari kita hargai upaya mereka.
Raksha mengutip tulisan
The Ecology of Imagination in Childhood yang menyebutkan masa kanak-kanak merupakan mata air bagi kegiatan kreatif di masa depan. Tapi, sering kali orang dewasa yang gagal mengembangkan sumber daya khayal, kreativitas, dan rasa ingin tahu anak-anak, Bun.
"Masalahnya tidak terletak pada bagaimana membuat
anak-anak menjadi kreatif, melainkan apa yang harus dilakukan agar tidak menghalangi kreativitas mereka," kata Raksha.
Menurut Raksha, kreativitas pada anak-anak datang secara alami. Mereka bertanya, bermain, meneliti, berdandan, ataupun berlakon. Mereka tidak ambil pusing dengan stereotipe dan ketidakkonsistenan sehingga berpikir dengan segar dan fleksibel.
 Ilusrtrasi anak main/ Foto: Instagram |
"Mereka juga belajar menemukan jati diri lewat kegiatan kreatif," kata Raksha.
Raksha juga mengatakan, kreativitas menyediakan dan memupuk pertumbuhan kecerdasan anak, Bun. Mereka bereksperimen dengan ide-ide baru, mencoba berbagai cara baru saat berpikir dan memecahkan masalah. Nah, ini menuntun mereka ke perkembangan serta pertumbuhan mental yang baik.
Praktisi kesehatan mental menemukan, kegiatan kreatif bisa melindungi anak-anak dari stres. Kegiatan kreatif juga membantu kita mengakui dan menghargai keunikan serta keragaman anak.
Psikolog anak Saskhya Aulia Prima dari Tiga Generasi pernah mengatakan, untuk mengembangkan imajinasi dan
kreativitas anak, orang tua perlu melatihnya dengan menyediakan ruangan yang aman. Selain itu, orang tua juga perlu berperan dalam permainan yang diciptakan anak.
"Sebaiknya juga kurangi kritikan dan arahan selama bermain. Lebih baik kita menyediakan waktu panjang untuk anak bereksplorasi. Imajinasi kalau nggak dikondisikan nggak akan banyak berkembang. Yang penting ruangannya aman," kata Saskhya.
(rdn/rdn)