Jakarta -
Seperti yang kita tahu, plasenta adalah organ yang berkembang di rahim Bunda. Oleh karena itu, plasenta seringkali disebut 'teman' si kecil selama kehamilan. Plasenta biasanya menempel pada bagian atas rahim, Bun.
Mengutip dari Today's Parent tugas utama plaseta adalah mentransfer oksigen dan nutrisi dari darah ibu ke bayi, melalui tali pusat. Plasenta juga mentransfer limbah bayi, memindahkan gas seperti karbon dioksida dari darah bayi ke ibu. Mengingat fungsi plasenta yang amat penting, untuk itu kita perlu menjaga kesehatannya ya, Bun.
Mungkin Bunda bertanya-tanya apa saja sih faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan plasenta selama kehamilan? Berikut dilansir Mayo Clinic sembilan faktornya.
1. Usia ibuMasalah plasenta tertentu lebih sering terjadi pada wanita yang hamil di usia tua, terutama setelah usia 40 tahun.
2. Ketuban pecah lebih awalSelama kehamilan, bayi dikelilingi dan dilindungi oleh selaput berisi cairan yang disebut kantung ketuban. Jika kantung bocor atau pecah sebelum persalinan dimulai, risiko masalah plasenta akan meningkat.
3. Tekanan darah tinggiJangan salah, tekanan darah tinggi dapat memengaruhi plasenta, Bun. Jangan lupa kontrol makanan yang dikonsumsi selama hamil ya.
4. Hamil bayi kembarJika Bunda hamil kembar, mungkin berisiko tinggi mengalami masalah plasenta tertentu.
5. Gangguan pembekuan darahSetiap kondisi yang mengganggu kemampuan darah untuk menggumpal dapat meningkatkan risiko masalah plasenta.
 Bunda, Kenali 9 Faktor yang Pengaruhi Kesehatan Plasenta/ Foto: iStock |
6. Menjalani operasi uterus sebelumnyaKalau Bunda pernah menjalani operasi sebelumnya pada rahim, seperti operasi caesar atau operasi untuk mengangkat fibroid, Bunda berisiko lebih tinggi mengalami masalah plasenta.
7. Mengalami masalah plasenta di kehamilan yang laluBunda kemungkinan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah plasenta lagi di kehamilan berikutnya.
8. Penyalahgunaan obatMasalah plasenta lebih sering terjadi pada wanita yang merokok atau menggunakan obat-obatan terlarang, selama kehamilan.
9. Trauma perutTrauma perut dapat meningkatkan risiko plasenta sebelum waktunya terpisah dari rahim (solusio plasenta).
(aci/rap)