Jakarta -
Lebih dari sebulan lalu,
Ifan 'Seventeen' harus kehilangan istri tercinta, Dylan Sahara dalam musibah tsunami Banten. Duka makin terasa, kala para personel Seventeen lainnya ikut tewas dalam kejadian tersebut.
Kehilangn istri secara tiba-tiba, tentu meninggalkan duka yang teramat dalam untuknya. Minggu berlalu, tapi rupanya kenangan bersama Dylan dan mendingan teman-temannya masih terekam jelas dalam ingatan.
Pada hari Selasa (29/1) kemarin, Ifan kembali mengenang sosok istri dan para sahabatnya. Ifan mengutarakan perasaannya lewat caption di Instagram.
"Allah sekali lagi menunjukkan kuasanya. Di berbagai kesempatan aku selalu bercerita bagaimana istriku menghampiriku untuk yang terakhir kalinya ke belakang panggung sebelum 'Seventeen' manggung malam itu di Tanjung Lesung, untuk meminta dipeluk dan meminta dicium pipinya," kata Ifan.
Beberapa jam sebelum kepergian Dylan, Ifan ingat istrinya sempat bertanya dengan pertanyaan yang sama dan selalu dilontarkan padanya. Dylan bertanya pada Ifan apakah sayang, kangen dan cinta padanya atau tidak? Ifan sendiri merasa pertanyaan tersebut sangat jarang terdengar dari mulut Dylan sebelumnya.
 Ifan 'Seventeen' dan mendiang Dylan Sahara/ Foto: Instagram |
"Sejujurnya ini hal yang sangat jarang dia lakukan (menghampiriku sebelum manggung) karena istriku tahu, sebelum manggung aku lebih suka berkonsentrasi untuk melakukan pekerjaan bersama Seventeen," sambung
Ifan.
Diungkap Ifan, foto yang ia unggah itu rupanya foto terakhir dengan istrinya yang diambil 20 menit sebelum kejadian. Ifan menemukan foto itu dari memory card kamera mendiang sahabatnya yang juga drummer dari 'Seventeen', Andi.
"Ya, musibah terjadi sekitar pukul 22.10 tanggal 22 desember 2018, dan foto ini diambil paling lama 20 menit sebelum kejadian. Melalui kuasanya Allah mengantarkan sekotak kecil memory card yang ternyata itu berasal dari kamera mas Andi," lanjut Ifan.
Ifan berterima kasih pada mendiang sahabatnya itu, karena sudah memberikan kenangan yang begitu berharga bersama sang istri. Ifan juga menemukan sejumlah video dan foto kenangan terakhir bersama 'Seventeen'.
"Dan ternyata masih banyak video serta foto yang luar biasa didalam memory card tersebut. Foto dan video kenangan terakhir keluarga Seventeen. InsyaAllah semua foto dan video tersebut akan kami hadirkan didalam film dokumenter perjalanan
'Seventeen'. Bismillah semoga dilancarkan proses film ini demi kenangan kebersamaan kami bersama, termasuk aku dan istriku Dylan Sahara," tutup Ifan.
Melansir Pyschology Today, rasa kehilangan orang yang dicintai dapat menjadi pemicu stres. Jika tidak segera diatasi dapat menjadi depresi dan harapan untuk melanjutkan hidup.
Pengalaman pahit seperti dialami Ifan 'Seventeen' yang harus kehilangan orang-orang terdekatnya menjadi pukulan telak dalam hidupnya. Dia harus kehilangan istri, sekaligus keempat rekannya bersamaan. Untuk menyembuhkan luka batin, dibutuhkan dukungan dari lingkungan sekitarnya.
"Dukungan sosial saja sering kali tidak cukup dan terapi perilaku kognitif mungkin diperlukan untuk mengekang jenis pemikiran negatif yang dapat menjurus pada depresi serius dan masalah lain yang muncul karenanya," tulis Romeo Vitelli Ph.D. dalam artikel Grief, Loneliness, and Losing a Spouse.
Selain itu, orang yang berduka juga disarankan untuk banyak bercerita dan berbagi dengan orang yang berpengalaman sama, untuk saling menyembuhkan. Serta melepas rasa sakit atas kehilangannya. Semoga Ifan dan keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi cobaan ya.
(aci/rap)