Jakarta -
Sebagian besar Bunda yang berlimpah produksi
air susu ibu (ASI), atau harus kembali bekerja setelah cuti melahirkan, mungkin akan mempertimbangkan untuk memompa payudara.
Sebelum mulai memompa, baiknya Bunda mengetahui cara menyimpan ASI perah (ASIP) yang aman. Perhatikan juga apa saja yang harus dan tidak boleh dilakukan sepanjang Bunda menyimpan ASIP.
Yang paling penting, Bunda cuci tangan hingga bersih dengan sabun dan air, sebelum mulai memompa payudara. Kemudian,
simpan ASI dalam wadah bersih, gelas tertutup atau plastik keras, serta BPA-free.
Bunda juga bisa menggunakan kantong plastik khusus yang dirancang untuk menyimpan ASI. Tapi, hati-hati kantong bisa saja sobek atau bocor dan jadi lebih mudah terkontaminasi.
Untuk perlindungan ekstra, Bunda bisa meletakkan
plastik penyimpan ASI tersebut dalam kotak makan plastik yang keras, dengan penutup yang rapat. Ingat, Bun, jangan menyimpan ASI dalam botol bekas pakai atau kantong plastik bukan khusus penyimpan ASI.
Lantas, berapa lama ASIP bertahan disimpan? Berikut penjelasannya, dikutip dari
Mayo Clinic:
1. Suhu ruangASI yang baru diperah dapat disimpan dalam suhu ruang hingga enam jam. Tapi, meskipun menggunakan tempat penyimpanan yang tepat, empat jam adalah waktu yang optimal. Kalau ruangan terlalu hangat, batas maksimalnya juga empat jam.
2. Cooler bagKalau Bunda menggunakan
cooler bag dengan
ice pack, ASI yang baru diperah bisa bertahan hingga 24 jam.
 Ilustrasi penyimpanan ASI perah/ Foto: iStock |
3. KulkasDalam kondisi bersih, ASI yang baru diperah bisa disimpan dalam kulkas hingga lima hari. Tapi, kalau disimpan di freezer, tiga hari adalah waktu yang optimal.
4. Freezer khususKalau Bunda menggunakan freezer khusus atau tunggal, ASIP bisa bertahan disimpan selama 12 bulan. Sedangkan untuk hasil optimal, ASI beku bisa disimpan selama enam bulan.
Perlu diingat juga, Bunda, penelitian menunjukkan bahwa semakin lama ASIP disimpan, baik dalam kulkas atau freezer, semakin besar kemungkinan hilangnya
vitamin C dalam ASI.
Kebutuhan bayi meminum ASI juga akan berubah seiring pertambahan usianya. Pedoman penyimpanan ini mungkin juga berbeda untuk bayi prematur, sakit atau sedang dirawat di rumah sakit.
Nah, sebelum memberikan ASIP kepada bayi, baiknya Bunda mencobanya dulu untuk memastikan ASIP masih layak dikonsumsi. Penyimpanan yang tidak tepat bisa menyebabkan ASIP basi lho, Bun.
"Kita bisa tahu ASI basi caranya Bunda coba dulu. Sama seperti cairan susu lain, ASI kalau basi berbau asam atau kayak berbau muntah," kata konselor laktasi dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr Ameetha Drupadi, CIMI.
Ameetha menegaskan, kalau
tekstur ASIP jadi lebih kental dan ada gumpalan, serta berbau asam, jangan Bunda berikan kepada bayi karena akan mengganggu sistem pencernaannya.
(muf/muf)