Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Cara Benar Menyimpan ASI Supaya Enggak Cepat Basi dan Apak, Bunda Perlu Tahu

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Rabu, 07 Jul 2021 12:35 WIB

Baby bottle with breast pump attachement and empty bottle against a wood background
Ilustrasi cara menyimpan ASI/Foto: Getty Images/iStockphoto/yannp
Jakarta -

ASI perah yang sudah diperas dengan sepenuh hati jangan sampai basi ya, Bun. Cara terbaik dari mencegahnya menjadi basi adalah dengan mengetahui dengan tepat cara penyimpanan ASI.

Bukan hanya cara menyimpan, perlu juga Bunda ketahui mengenai kemasan dan kiat membersihkan perlengkapan yang ada. Ini dilakukan demi ASI tetap steril sebelum akhirnya diasup Si Kecil. 

Cara Menyimpan ASI Supaya Tidak Basi

Pilih Kemasan Sesuai Standar

Cara menyimpan ASI perah bisa di dalam botol kaca, botol plastik, atau kantong khusus penyimpanan ASI. Namun pastikan apapun kemasan yang Bunda gunakan merupakan food grade atau aman untuk menyimpan makanan.

Banner Vitamin Agar Terhindar dari Covid-19Foto: haibunda.com/Mia Kurnia Sari

Idealnya memang ASI disimpan dalam botol kaca atau kemasan kantong khusus ASI. Perlu diingat, Bun cara menyimpan ASI yang kurang benar bisa mengakibatkan ia menjadi rusak.

Jika ASI sudah rusak (asam dan berbau apak) maka tidak bisa lagi diberikan kepada Si Kecil karena bisa mengganggu kesehatannya. Oleh sebab itu menggunakan kantong ASI atau botol kaca yang telah disterilkan merupakan pilihan yang terbaik.

Sterilkan semua alat

Sebaiknya kemasan penyimpan ASI serta alat yang digunakan untuk memompa ASI disterilkan terlebih dahulu. Terlebih lagi alat pompa yang nantinya akan bersentuhan langsung dengan kulit payudara Bunda.

Cara paling sederhana untuk mensterilkan peralatan adalah dengan merebusnya. Atau bisa juga dengan alat strelisasi yang kini sudah banyak dijual.

Terpenting adalah pastikan bahwa semuanya sudah steril dan bebas dari bakteri. Pastikan juga Bunda mencuci tangan dengan sabun hingga bersih sebelum menyimpan atau memerah ASI agar bakteri tidak masuk ke dalamnya.

Perhatikan waktu penyimpanan ASI

Cara menyimpan ASI yang benar adalah dengan memperhatikan suhu penyimpanan. Idealnya ASI harus langsung disimpan ke dalam freezer sesaat setelah diperah.

Tapi jika ASI akan diminum dalam waktu dekat, sebaiknya jangan disimpan di freezer. Simpan ASI dalam suhu ruang karena ASI dapat bertahan hingga enam jam dalam suhu ruang.

Sedangkan jika disimpan di dalam cooler bag yang lengkap dengan blue ice, ASI bisa bertahan hingga 24 jam. Lain lagi dengan ASI yang disimpan pada suhu 4 derajat Celcius atau di chiller bisa bertahan hingga lima hari.

ASI paling tahan lama adalah saat disimpan di freezer dengan suhu -18 derajat Celcius atau di bawahnya. Dengan suhu ini maka ASI bisa bertahan selama empat hingga enam bulan.

Cara menyimpan ASI juga perlu ditambahkan tulisan tanggal dan jam di kemasan. Terapkan first in first out sehingga hasil yang lebih dulu diperah akan digunakan terlebih dahulu.

Jangan lupa ya, Bun ASI yang telah dibekukan harus dicairkan lebih dulu dengan metode menaikkan suhunya secara berkala. Caranya adalah dengan memindahkan ASI dari freezer ke kulkas bagian bawah hingga sedikit mencair.

Baru kemudian panaskan dengan pemanas ASI elektrik atau letakkan pada panci yang diisi air panas. Tapi jangan pernah meletakann ASI pada kompor yang menyala. (PK).

Simak juga video berikut mengenai Bunda seleb Widi Mulia yang membacakan kisah Bunda yang dipermalukan mertua karena ASI.

[Gambas:Video Haibunda]



(ziz/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda