Jakarta -
Meski baru 6 bulan melahirkan dan masih menyusui anak keduanya, Lucky Keriym Putra Revolusi, artis
Zee Zee Shahab nggak mau hanya disibukkan dengan urusan pola asuh.
Dua bulan setelah melahirkan, Zee Zee mengungkapkan kalau berolahraga lari jadi hobi barunya. Sejak awal menikah,
Zee Zee sebenarnya sudah diajak berolahraga oleh sang suami, Prabu Revolusi. Tapi, Zee Zee selalu mencari alasan untuk menolak.
Hingga akhirnya, artis 30 tahun ini didaulat Pocari Sweet Sport Science sebagai
Born to Sweet Runners, untuk mengikuti ajang Tokyo Marathon 2019 pada Maret mendatang.
Keikutsertaannya ini ternyata nggak mudah bagi Zee Zee. Sebanyak empat kali dalam seminggu, dia diharuskan ikut latihan rutin yang diberikan tim khusus untuk mempersiapkan diri. Meskipun berat, Zee Zee mengakui, sekarang lebih senang menjalani hobi barunya itu.
"Awalnya memang berat. Saya kan memang nggak pernah kuat kalo olahraga lari lama-lama. Apalagi, saya baru melahirkan dan masih menyusui. Tapi syukurlah, ternyata banyak manfaat yang saya rasakan sekarang," ungkap Zee Zee dalam acara konferensi pers Pocari Sweat Sport Science - Unleashed The Athlete in You di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Rabu (6/2/2019).
Lebih lanjut,
Zee Zee mengungkapkan trik menyusui sambil latihan intensif menjelang ajang lari maraton pertamanya itu. Menurutnya, sampai sekarang, dia masih menggunakan metode pumping yang dilakukan per dua jam sekali dan kemudian hasilnya disimpan di kulkas ASI.
 Zee Zee Shahab dan suami/ Foto: Zee Zee Shahab dan Prabu (Instagram) |
Dengan begitu, putranya tersebut tetap bisa diberikan ASI. Zee Zee juga mengungkapkan manfaat dari rutin latihan dan olahraga lari terhadap produksi ASI-nya.
"Jadi justru setelah rutin lari, ASI jadi lebih banyak. Semakin
happy juga. Kalo ibu
happy kan ASI jadi makin banyak," kata Zee Zee.
Sejauh ini, kata Zee Zee, nggak ada kendala berarti dalam pemberian ASI selama dia menjalani latihan olahraga lari. Memberi ASI pada anak itu memang penting, Bun. Tapi seperti yang dilakukan
Zee Zee, Bunda juga harus memperhatikan kesehatan dan kebugaran, ya.
Menurut Diane Spatz, Ph.D, profesor keperawatan perinatal Universitas Pennsylvania dan manajer program lakstasi Children's Hospital of Philadelphia, kebanyakan orang terkadang menyamakan melahirkan dengan lari maraton. Karena keduanya secara fisik dan mental membutuhkan pemulihan yang tepat sesudahnya.
Tapi, Spatz mengingatkan, berolahraga lari saat masih menyusui harus dengan seizin dokter ya, Bun. Karena kan tubuh setiap orang itu berbeda-beda reaksinya.
Menurut Spatz, seorang ibu bisa memulai sesegera mungkin untuk lari sambil menyusui. Yang penting, Bunda siap untuk mengatur jadwal yang tepat antara pemberian ASI dan olahraga.
"Sangat penting untuk memulai olahaga lari secara bertahap dan memahami dampak yang terjadi pada tubuh setelah melakukannya," ungkap Spatz, dikutip dari
Runners World.
Buat Bunda yang mau mencoba, disarankan Spatz untuk terus mencari informasi tentang bagaimana menyusui bisa memengaruhi aktivitas berlari dan baiknya Bunda juga tahu secara bijak cara mengatasinya. Jika bayi masih menyusu dengan botol, Spatz menyarankan untuk mengosongkan payudara dengan
memompa sedikit lebih lama sebelum berlari.
Menurutnya, semua ibu memiliki pola pengeluaran ASI yang berbeda, jadi pompalah selama dua menit setelah melihat aliran susu yang terakhir, untuk memastikan Bunda tidak melewatkan satu pun ASI yang keluar.
Bunda juga disarankan untuk memikirkan asupan mineral dan menjaga pola makan dengan makan yang cukup karena membutuhkan cairan dan energi untuk memproduksi
ASI. Menurut National Intitutes of Health, wanita bisa kehilangan 3 sampai 5 persen masa tulang saat menyusui, sehingga penting memastikan asupan kalsium yang cukup.
Nah, buat Bunda yang saat ini sedang menyusui, jangan takut ya buat memulai aktivitas fisik seperti lari. Yang penting jangan terlalu memaksakan diri Bunda.
(ank/muf)