Jakarta -
Listeria monocytogenes, atau lebih dikenal
bakteria listeria, merupakan penyebab utama penyakit listeriosis. Salah satu penyakit bawaan dari makanan ini dianggap parah dan paling serius.
Dilansir situs resmi WHO (Badan Kesehatan Dunia), listeriosis adalah penyakit yang relatif jarang terjadi, dengan kemungkinan 0,1 hingga 10 kasus per 1 juta orang per tahun, tergantung pada negara dan wilayah di dunia.
Tapi, meskipun jumlah kasus listeriosis kecil, tingkat kematian yang tinggi terkait infeksi ini membuatnya menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan.
"Bakteri ini kalau masuk ke dalam pencernaan kita bisa menyebabkan kematian. Kuman ini biasanya ada di tanah, makanan ternak yang berasal dari daun-daunan, atau dari pupuk," kata dr.Boy Abidin, Sp.OG(K), dalam program
dr.Oz Indonesia Trans TV.
Dikutip dari
Web MD, ketika terinfeksi
bakteri listeria, gejala yang muncul seperti diare, mual, otot pegal, dan demam. Biasanya, gejala ini dirasakan beberapa setelah kita makan makanan yang terkontaminasi kuman tersebut.
Kalau infeksi menyebar ke sistem saraf, kita akan merasakan gejala lebih serius seperti sakit kepala, leher kaku, kebingungan, kehilangan keseimbangan, dan kejang. Inilah yang disebut listeriosis dan tercatat berujung fatal bagi 20 persen orang yang mengalaminya.
Dipaparkan juga dalam ulasan berjudul
What Is Listeria? tersebut, listeriosis paling sering menyerang orang yang masih sangat muda, sangat tua, dan orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
 Bakteri listeria bisa bersarang di kulit melon/ Foto: iStock |
Boy bahkan mengungkapkan, di Australia pernah terjadi kasus kematian seseorang setelah makan buah melon yang terkontaminasi
bakteri listeria. Ia menjelaskan, bakteri tersebut menempel di kulit melon dan tumbuh pada pori-pori di permukaan.
Nah, Bunda, kalau tidak membiasakan mencuci melon sebelum dipotong, hati-hati ada bakteri listeria yang ikut termakan dan masuk ke dalam sistem pencernaan. Ini bahaya lho, Bun, apalagi kalau sampai menyerang anak-anak.
"Jadi, mencuci melon harus benar, memotong dan mengolahnya juga harus benar, supaya aman dan tidak terkontaminasi
bakteri listeria dan bakteri lainnya," tegas Boy.
Bunda simak ya, berikut cara mencuci dan memotong melon yang disarankan dokter lulusan Universitas Padjadjaran tersebut:
1. Cuci melon dengan air mengalir
2. Gunakan sabun khusus untuk buah
3. Sikat seluruh permukaan kulit
4. Bilas buah hingga bersih
5. Keringkan dengan lap bersih
6. Siapkan alas memotong atau talenan yang bersih
7. Pastikan pisau untuk memotong juga bersih
8. Setelah dipotong-potong, cuci melon dengan air minum.
9. Melon siap dimakan.
[Gambas:Video 20detik]
(muf/rdn)