Jakarta -
Di dunia ini, tidak ada manusia yang sempurna. Orang tua pun pastinya tak luput dari kesalahan. Sebagai orang pertama yang mendidik anak, kesalahan yang dilakukan orang tua bisa berdampak pada masa depan anak.
Terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, Rabbi Dov Heller, M.A, mengatakan, rekannya dalam kelas parenting pernah bilang bahwa semua orang tua membuat kesalahan. Hanya saja, beberapa
orang tua membuat kesalahan lebih besar ketimbang yang lainnya.
Dikutip dari
Brightly, tujuh kesalahan orang tua ini dapat menyebabkan anak jadi tidak suka membaca. Disimak ya, Bunda.
1. Memiliki buku yang salahJika kita hanya memiliki buku yang memang belum bisa dipahami anak, maka anak-anak akan berkecil hati untuk membaca. Anak-anak biasanya mau membaca jika buku yang mereka punya adalah buku pada tingkat membaca mereka atau buku tentang hal yang mereka minati. Itu sebabnya, perbanyak koleksi buku khusus untuk anak-anak, seperti buku tentang hewan-hewan, atau hal menarik lainnya.
2. Memiliki akses terbatas ke bukuBuku mendorong anak-anak untuk membaca. Tidak ada buku artinya tidak ada bacaan. Beli banyak buku, atau bisa pinjam dari perpustakaan, bukan hanya satu atau dua buku, pinjam lebih banyak. Banjiri rumah dengan buku-buku. Letakkan di berbagai tempat yang mudah diakses atau dijangkau anak.
3. Hanya membaca dengan keras untuk anak kecilKita kadang-kadang lupa bahwa anak kita yang lebih tua membutuhkan kita untuk membacakan buku juga kepada mereka. Penelitian menunjukkan, membaca dengan suara keras kepada anak-anak jadi cara untuk meningkatkan keterampilan melek huruf mereka, sekaligus bisa memotivasi mereka untuk membaca sendiri.
Itu sebabnya, jangan berhenti membacakan buku walaupun anak sudah mulai bisa membaca. Dan jangan menolak ketika mereka minta Bunda untuk membacakannya buku cerita.
4. Membatasi anak memilih buku sendiriAnak-anak ingin
membaca buku yang mereka pilih sendiri. Bukan berarti kita tidak dapat menyarankan untuk memilih buku yang bagus dan menunjukkan cara memilih buku yang tepat pada mereka. Tetapi, berikan anak ruang untuk memilih buku yang mereka inginkan. Kita boleh mengarahkan, tetapi tidak dengan memaksa.
5. Memberi hukuman
 Foto: istock |
Kita tidak seharusnya menghukum atau mengancam anak ketika mereka tidak mau membaca. Misalnya, kita melarang mereka menonton film atau makan makanan kesukaannya. Bunda justru harus menciptakan suasana membaca sebagai aktivitas yang menyenangkan.
Dengan adanya hukuman, maka anak akan merasa bahwa membaca adalah sesuatu yang mengerikan. Lebih baik pikirkan bagaimana memberi imbalan karena anak membaca, daripada mengganjar dengan hukuman karena mereka tidak mau membaca.
6. Orang tua tidak rutin membacaAnak-anak kita memperhatikan setiap gerakan kita dan meniru apa yang sering kita lakukan. Jadi, mereka perlu melihat kita membaca secara teratur. Dengan begitu, mereka pun akan tertarik untuk membaca. Karena tak dipungkiri, orang tua adalah role model bagi anak.
7. Tak punya waktu untuk membacaJika anak-anak kita dipadati dengan berbagai kegiatan, mereka tidak punya waktu untuk membaca. Bunda harus memerhatikan tidak hanya jadwal harian anak, tapi juga jadwal harian kita sebagai orang tua. Apakah kita punya waktu untuk menemani anak membaca? Penting lho, Bun, supaya anak punya jadwal khusus setiap hari untuk
membaca serta bersantai.
Sementara itu, pakar edukasi Dr.Rosetta Williams juga mengatakan bahwa orang tua memainkan peran kunci dalam perkembangan anak. Ya, apa yang orang tua lakukan pasti berdampak pada kehidupan anak di kemudian hari. Terutama ketika orang tua melakukan kesalahan yang bisa berakibat buruk pada kehidupan anak.
"Seiring waktu, anak-anak belajar nilai-nilai sosial dan moralitas dari orang tua, karena itu orang tua bertanggung jawab atas keberhasilan anak-anaknya," ungkap Williams, seperti dilansir
Medium.
(yun)