Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Langkah Cerdas Orang Tua Milenial Deteksi Berita Hoaks

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Sabtu, 16 Mar 2019 08:57 WIB

Bunda merasa jadi bagian dari orang tua milenial? Harus cerdas bedakan berita kebohongan alias hoaks ya. Simak langkah cerdasnya, Bun.
Langkah Cerdas Orang Tua Milenial Deteksi Berita Hoaks/ Foto: thinkstock
Jakarta - Tahukan Bunda, kalau sekarang ini 50 persen lebih penduduk Indonesia sudah melek internet. Mariam F Barata, Direktur Tata Kelola Aptika Ditjen Aplikasi Informatika, Kementerian Kominfo, mengatakan, dalam satu menit orang selalu bisa membuka dan meng-update media sosialnya.

"Di zaman sekarang, pasti tiap orang punya akun media sosial. Dengan internet, semua bisa berjalan dengan cepat. Satu menit bisa macam kejadian terjadi," kata Mariam di acara Seminar Smart School Online Indonesia, di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2019).

Di balik kecanggihan teknologi yang membawa banyak manfaat terselip dampak buruk yang wajib diwaspadai juga, Bun. Paling banyak yakni cyberbully (perundungan siber), cyberfraud (penipuan siber), pornografi, cybergambling (perjudian siber), dan cyberstalking (penguntitan siber).

Kelimanya jelas merugikan pengguna internet positif, termasuk kita dan anak-anak, Bun. Hoaks atau berita bohong masuk dalam kategori cyberfraud atau penipuan siber.

"Indonesia itu banjir informasi, Indonesia tidak menganut pembatasan informasi kecuali pornografi, perjudian. Karena tidak terbatasnya informasi, marak berita kebohongan atau hoaks. Kadang kita baca berita, enggak tahu berita benar atau bohong. Kita kadang hanya membaca berita dari judulnya aja. Sekarang kita lagi di era share bait, bukan lagi era click bait. Jadi belum baca tapi udah share," ujar Mariam

Menurut Mariam, kini pembaca online sesungguhnya tidak membaca tapi skimming dan scanning. Cara membaca yang cepat sehingga kita tidak menguasai berita tersebut. Terlebih, tiap informasi diperoleh dari lingkungan sekitar.

"Hoaks ada macam-macam. Bentuk hoaks paling sering berupa tulisan. Ada yang sampai perang antar kampung gara-gara termakan hoaks. Ada juga contohnya berita yang mengunggah gambar lama, namun caption-nya baru dan dibuat-buat. Kita juga jangan termakan iklan (visual), kulit bisa putih instan," sambungnya.
Langkah Cerdas Orang Tua Milenial Deteksi Berita HoaksLangkah Cerdas Orang Tua Milenial Deteksi Berita Hoaks/ Foto: thinkstock



Agar tak terjebak menjadi penyebar berita bohong, Mariam pun membagikan tips mendeteksi hoaks, berikut langkah-langkahnya, Bun.

1. Cek alamat URL, apakah berakhiran aneh seperti '.com.co' dan sebagainya.

2. Cek situs tersebut, klik 'contact' atau 'about'.

3. Cek dengan media lainnya. Jika berita benar pasti media lain juga memberitakannya.

4. Gunakan fact-checking. Coba situs 'snopes.com' dan Factcheck.org.

5. Cek penulis dan narasumbernya, 'Googling' informasi tentang mereka.

6. Beritanya sering membuat emosi dengan memberikan informasi aneh.

7. Cek penulisannya, berita umumnya enggak menggunakan capslock dan tanda seru.

Nah, sebagai orang tua yang cerdas dan modern, jangan pernah takut memerangi hoaks ya, Bun.

(aci/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda