Jakarta -
Seperti orang dewasa, bayi juga punya preferensi terhadap
suhu makanan. Ya, ada bayi yang senang jika makanan disajikan hangat, sebaliknya ada yang suka ketika makanan disajikan dingin atau tak terlalu hangat.
Stephanie Brown, ahli parenting yang bekerja di Head Start Program, menuliskan secara umum belum ada yang mengharuskan makanan bayi dihangatkan sebelum dikonsumsi. Memanaskan atau menyajikan makanan dalam kondisi dingin atau hangat pada prinsipnya hanya soal preferensi, bukan alasan kesehatan.
"Kebanyakan bayi memilih makanan hangat karena sudah terbiasa. Tapi, kalau dia terbiasa diberi makanan dingin, tak masalah. Ada baiknya orang tua melatih anak mencicipi makanan dengan beragam suhu," kata Brown mengutip
Very Well Family.Saat bayi tumbuh gigi, menurut Brown makanan dingin bisa bikin mereka lebih nyaman dan membantunya mengatasi rasa sakit. Makanan dingin tersebut misalnya yoghurt, potongan buah, atau puree buah.
"Memang beberapa makanan lebih nikmat disajikan dalam keadaan hangat. Sehingga, yang terpenting adalah sesuaikan dengan jenis makanan juga situasi dan kondisi," tambahnya.
 Foto: thinkstock |
Bayi belum bisa menguji suhu makanan mereka. Karena itu, kata Brown, orang tua yang harus melakukannya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah masukkan sendok logam ke bagian bawah wadah makanan selama tiga detik. Lalu, tempelkan sendok di bibir bawah Anda dan rasakan suhunya.
"Baiknya masak
makanan dengan jumlah cukup supaya tak bersisa. Jika ada sisa, jangan disimpan di kulkas jika sudah kena sendok makan anak. Sebab, makanan telah diinokulasi dengan air liur yang mengandung enzim yang dapat memecah makanan dan memungkinkan pertumbuhan bakteri," papar Brown.
"Yang terpenting, jangan pernah menyajikan sisa makanan bayi yang telah berubah konsistensi atau warnanya," kata Brown.
Mengutip
detikcom, saat hendak menyajikan makanan untuk si kecil ada dua hal yang penting dalam mengolah makanan untuk bayi. Salah satunya adalah keamanan makanan dan juga keutuhan zat gizi.
Saat menyiapkan makanan sebaiknya bersihkan area pengolahan dan juga alat. Selain itu, sayur dan buah juga dicuci dengan air bersih yang mengalir dan dimasak dalam air secukupnya atau dikukus hingga empuk.
Bila makanan tidak langsung dikonsumsi, sebaiknya bungkus makanan dalam porsi perorangan. Jangan lupa simpan dalam lemari pendingin atau
freezer. Makanan yang telah dibekukan perlu dicairkan dengan memindahkannya ke lemari pendingin (chiller), kemudian dihangatkan.
[Gambas:Video 20detik]
(rdn/rdn)