Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Wanita S2 Dihina Nikahi Sopir Truk, Ternyata Gaji Sang Suami Fantastis

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 05 Nov 2019 12:21 WIB

Tak sedikit hinaan tertuju lulusan S2 Malaysia yang menikah dengan sopir truk. Ia balas dengan kalimat menohok.
Wanita S2 Dihina Nikahi Sopir Truk, Ternyata Gaji Sang Suami Fantastis/ Foto: Instagram
Jakarta - Beberapa waktu lalu viral diberitakan lulusan S2 Malaysia, Orkid Azura yang nikahi sopir truk. Beberapa orang di kampungnya menganggap menikah dengan suaminya, Hafis adalah hal yang patut disesalkan. Tak terima, Orkid membagikan pesannya yang menohok itu lewat media sosial.

"Saya guru, suami saya sopir truk. Saya sarjana dan master, suami lulusan SMA. Seserahan di bawah RM10 ribu (Rp33 juta). Orang di kampung menghina saya, 'Gadis baik, menikah dengan sopir truk'. Jangan hina kami, kita belum tentu mulia di sisi Tuhan," tulis Orkid di Twitter.

Ia pun dibanjiri berbagai komentar yang positif dan mendukung. Salah seorang netizen bilang, jangan menganggap remeh sopir truk. Apalagi kalau truknya besar, gajinya pasti besar.

"Jika Anda bertanya gaji sopir truk trailer. Gajinya 4 hingga lima kali dari gaji pokok sebesar 3.000 hingga 4.000 ringgit per bulan. Hati-hati saat menilai seseorang," ujar salah seorang netizen.

Orkid pun menuturkan bahwa sang suami merupakan sopir truk trailer gas dari sebuah perusahaan migas di Malaysia.

Ya, benar kata Orkid ya, Bunda. Nyinyir enggak ada gunanya, justru akan menjadi bumerang bagi kita. Terkait hal ini, memang kita tak bisa lepas dari hal tersebut. Mom shaming makin marak seiring perkembangan teknologi.
Azura Orkid dan suamiAzura Orkid dan suami/ Foto: Instagram
Jika Bunda mengalami mom shaming, ada beberapa cara jitu untuk menghadapinya supaya tak sakit hati. Dilansir Psychology Today, pertama kita harus pahami bahwa segala kritikan dan hujatan akan membuat sebagian orang merasa lebih baik. Jadi, Bunda nikmati saja dan jangan terlalu dipikirkan.

Lebih baik sering menghabiskan waktu dengan orang-orang yang mendukung keputusan Bunda, daripada membuang waktu bersama orang yang hobi menghujat.

"Jangan terpengaruh dengan unggahan teman yang pola asuhnya terlihat mulus-mulus saja. Yang harus diingat, selain untuk berbagi kebahagiaan, media sosial juga wadah untuk pencitraan," tulis psikolog Susan Newman, Ph.D.

Apa lagi cara hadapi nyinyiran dan mom shaming? Baca selengkapnya di sini, Bunda.

Simak juga kisah inspiratif guru yang biayai S2 dari jualan sampah:

[Gambas:Video 20detik]

(aci/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda