Jakarta -
Segala hal dalam kehidupan kita rasanya enggak lepas dari komentar, termasuk
komentar nyinyir orang ya, Bun. Contoh sederhananya, ketika seseorang menikah dengan pasangan yang dianggap status sosialnya berbeda jauh.
Seperti yang baru-baru ini dialami pasangan pengantin baru Azura Okid dan Hafis Hozahli. Orkid berprofesi sebagai guru lulusan sarjana strata 2 (S2), sedangkan Hafis sopir truk. Pernikahan mereka pun mengundang nyinyiran, terutama tetangga.
"Saya menikah dengan dia, dengan hantaran di bawah Rp30 juta. Lalu, tetangga menghujat orang tua saya kenapa anak pandai boleh menikah dengan sopir truk," ujar Orkid di unggahan
Twitter-nya.
Menanggapi nyinyiran ini, Orkid tak ambil pusing. Dia cuma membalas dengan mengingatkan bahwa kita hanyalah manusia, hamba Tuhan yang belum tentu mulia di sisi-Nya. Kejadian seperti ini mungkin bisa Bunda temui dalam keseharian ya?
Bicara soal nyinyiran yang dilontarkan kepada pasangan berbeda
status sosial, menurut psikolog klinis Alfath Ahnifah Megawati yang akrab disapa Ega, memang hal yang sulit untuk membentengi diri dari komentar negatif orang lain.
"Tapi, kita bisa mencoba membentengi diri dengan tiga cara. Pertama, fokus dengan hubungan yang kita jalani saja saat ini," kata Ega yang praktik di Tiga Generasi @ Brawijaya Clinic saat ngobrol dengan
HaiBunda.
Dia menambahkan, orang yang berkomentar tidak menjalani apa yang kita jalani kan, Bun? Jadi, dia tidak tahu persis apa yang kita alami. Kedua, jika memang ada potensial konflik terkait komentar tersebut diskusikan dengan pasangan. Sebab, kita dan pasangan ada dalam 1 tim.
 ilustrasi pernikahan beda status sosial/ Foto: iStock |
"Ketiga, batasi hubungan atau akses dengan orang-orang yang cenderung berkomentar negatif. Biar kita enggak tambah mumet dan bisa menjaga
kewarasan diri," pungkas Ega.
Cari tahu romansa unik rumah tangga Zee Zee Shahab dan Prabu Revolusi di video berikut.
[Gambas:Video Haibunda]
(rdn/rdn)