trending

Viral Perempuan Nyaris 'Diculik' Sopir Taksi Online, Ternyata Salah Paham

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 12 Feb 2020 14:03 WIB

Jakarta - Baru-baru ini media sosial digemparkan dengan cerita seorang perempuan yang nyaris 'diculik' oleh sopir taksi online. Perempuan muda bernama Tian itu ingin ke dua lokasi berbeda dengan taksi yang sama. Tian yang bekerja sebagai karyawati itu ingin mampir ke Dharmawangsa, Kebayoran Baru terlebih dahulu kemudian ke BSD, Tangerang.

Awalnya, Tian sempat agak curiga karena sopir tak bergerak dari lokasi awal ke tempat penjemputan. Padahal lokasi sopir ke kos Tian di daerah Palmerah itu dekat. Namun, ia tetap berpikiran positif bahwa bisa saja sinyalnya sedang tidak bagus.


Selang 15 menit, mobilnya datang. Begitu masuk mobil, ia tak mencurigai sopir tersebut karena sopan dan menyapa. Sang sopir tadinya tak menunjukkan gelagat yang mencurigakan. Sampai akhirnya, ia merasa janggal dengan arah mobil yang makin menjauh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kemudian saya naik. Kan kalau dari kosan saya mau ke Dharmawangsa harusnya berputar, nah dia malah lurus terus makin menjauh," katanya.

Setelah 2 menit perjalanan, tiba-tiba Tian mendengar suara sopir. Ia kurang tahu pasti, apakah suara itu keluar dari handy talky (HT) atau telepon genggam sopir.

"Nah, di situ dia jawabnya bisik-bisik 'poin satu... masuk satu'," katanya sambil menirukan sopir tersebut.

Dari situ Tian mulai curiga. Kecurigaannya bertambah ketika tahu mobil melaju semakin menjauh dari tempat tujuan. Ia pun kemudian mengingatkan sopir bahwa tujuannya ke Dharmawangsa dahulu, baru kemudian ke Ice BSD.

"Dia jawab, 'Iya sesuai map ini', begitu saja terus tiap kali saya mengingatkan bahwa tujuan saya ke Dharmawangsa dahulu," ujarnya.

Selama perjalanan, si sopir juga sering meliriknya melalui kaca spion. Sampai kemudian Tian sadar mobil Toyota Sigra yang ditumpanginya itu sudah masuk ke Tol Kebon Jeruk. Ia mengingatkan sopir untuk keluar dari jalan tol dengan nada keras.
Tombol emergency di aplikasi taksi onlineTombol emergency di aplikasi taksi online/ Foto: Grab Indonesia

"Saya teriak 'lho, kok ini malah masuk tol', (sopir menjawab) 'iya ini sesuai map. Dharmawangsa di Tangerang kan', 'lho mana ada Dharmawangsa di Tangerang, Dharmawangsa di Jakarta Selatan'," kata Tian.

Perdebatan dengan sopir pun terjadi. Meski sedang panik, Tian coba mengirimkan lokasi ke kekasihnya. Dia juga memencet tombol emergency di aplikasi yang terhubung ke call center.

"Saya telepon ke pihak call center taksi online tersebut, itu dia (sopir) mendengar saya menceritakan kejadiannya. Di situ dia melototin saya sambil dia teriak-teriak 'poin satu... poin satu' lalu dia membentak saya 'ini sudah sesuai map!,'" ungkapnya.

Dalam percakapan telepon, pihak call center pastikan bakal mengirimkan tim Satgas untuk menjemputnya. Telepon pun terus tersambung selama Tian berada di dalam mobil tersebut.

"Sopir itu panik, kemudian mengerem mendadak sampai barang-barang saya jatuh," katanya.

Tak lama, sopir tersebut kemudian akhirnya menurunkannya di pinggir tol. Tian kemudian menyusuri jalan sepanjang tol mencari pintu keluar tol. Dia akhirnya tiba di jalan raya di dekat AKR Tower, Kebon Jeruk.

"Saat itu pihak taksi online masih menawarkan saya untuk dijemput, tetapi pacar saya sudah keburu menjemput saya," tuturnya.

Kabar terkini, Tian sudah mencabut laporan atas dugaan tersebut dari kepolisian.  Dari pihak Tian maupun pihak taksi online, Grab pun sudah saling memaafkan dan menyelesaikan masalah dengan kekeluargaan. Tian juga meminta maaf dengan sang sopir. 

"Pada hari ini, saya ingin mengklarifikasi kejadian ini setelah adanya mediasi bersama driver tersebut dibantu pihak Polda Metro Jaya, maka beberapa poin yang pada saat itu saya tanyakan telah terjawab. Saya telah memahami bahwa adanya kesalahpahaman yang terjadi, dikarenakan driver tersebut pun baru memulai jadi driver selama 1 bulan. Dan terjadi human error, kesalahan arah tujuan yang membuat saya panik, dan meminta diturunkan di pinggir tol arah ke jalan raya," ujarnya.

"Maka dari itu, saya memohon maaf kepada Muhammad Imam Sohibi, keluarga dan pihak Grab atas keramaian yang terjadi. Saya akan segera mencabut laporan ini secepatnya," sambungnya.

Soal percakapan di HT, ternyata Tian salah dengar. Hal tersebut sudah diklarifikasi oleh driver. Percakapan yang terjadi di mobil itu antara keluarga dan Imam. Itu pun tidak melalui HT, melainkan di handphone milik Imam.

"Saya sudah diklarifikasi juga karena yang saya dengar ada suara bisik-bisik. Beliau menerima telepon tersebut ternyata pada saat itu telah dijelaskan juga, dan telah diperiksa di panggilan telepon dia itu dia sedang menelepon orang tuanya, tetapi memang dia pelankan suaranya karena dia tidak mau mengganggu katanya," kata Tian.

Pihak Grab pun mengapresiasi pihak kepolisian telah secara cepat melakukan proses investigasi. "Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan dukungan dari seluruh pihak terhadap peristiwa ini. Kami juga ingin menyampaikan terima kasih khususnya kepada pihak kepolisian yang telah secara cepat melakukan proses investigasi dimana kami juga turut mendukung dalam semangat penegakan hukum,"  ujar Public Relations Manager Grab Indonesia Andre Sebastian.

Semoga hal yang sama tak terulang lagi ya, Bunda. Namun, jika Bunda memang sudah curiga dan terjebak dalam situasi seperti ini, mengutip World Aware, Bunda harus visualisasikan rute yang diambil; perhatikan belokan dan suara jalanan, dengarkan suara-suara terdekat, kenali penculik (bisa screencapture atau diam-diam mengambil video). Bunda juga jangan pernah melawan penculik dengan fisik, tetap tenang dan hubungi panggilan darurat.


Bunda juga bisa simak tips peregangan saat terjebak macet di mobil dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT